Salin Artikel

KNKT: Butuh 1 Tahun Ungkap Penyebab Jatuhnya Pesawat Dimonim di Papua

Diketahui, kecelakaan itu menewaskan dua awak pesawat dan tujuh penumpangnya. Beruntung, satu orang bocah berusia 12 tahun bernama Jumaidi berhasil selamat dalam insiden itu.

Staf Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Perwakilan Papua, Nurbert Tunayan mengatakan, pihaknya menerima informasi kecelakaan ini pada 11 Agustus 2018. Lalu KNKT menerjunkan tim ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang pada tanggal 13 Agustus 2018.

"Di Papua penerbangan mau dibilang sulit ya sulit, tapi terbang di Papua punya aturan penerbangan. Itu yang membuat kita tiba dua hari setelah kejadian. Tapi kita sangat bersyukur karena semua perlengkapan sudah dievakuasi, dari TNI-Polri dan masyarakat begitu cepat untuk mengatasi ini. Bahkan ada penumpang yang selamat. Itu mukjizat Tuhan dan jarang terjadi, misalnya pada kecelakaan pesawat Trigana pada Agustus 2015, semua hilang," katanya dalam keterangan pers di Polda Papua saat penyerahan kotak hitam, Kamis (16/8/2018).

Setibanya di Oksibil, lanjut Nubert, pihaknya langsung menuju lokasi jatuhnya pesawat dengan dibantu TNI-Polri dan Satgas Pamtas.

"Kami sudah ambil data di sana. Semua dianalisa dan difoto. Sejumlah perlengkapan juga sudah diambil polisi cukup banyak dan waktu kejadian evakuasi, polisi sudah ambil alat dan sudah diserahterimakan di Polres Pegunungan Bintang," terangnya.

Pihaknya akan menganaisis 14 item atau barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Untuk pesawat kecil 9 penumpang ke bawah secara regulasi tak ada kotak hitam dan tak diwajibkan. Instrumen yang diserahkan adalah instrumen Garmen jene 430 gps yang berisi komunikasi navigasi dan komunikasi serta Emergency Locator Transmitter (ELT). Komponen pesawat ini sebelumnya telah diserahkan oleh Kepolisian dan TNI kepada KNKT di Oksibil Pegunungan Bintang," katanya.

Nubert menambahkan, seluruh barang bukti dan dokumen penerbangan selanjutnya akan diserahkan ke KNKT pusat untuk diinvestigasi penyebab pasti kecelakaan pesawat Dimonim Air.

"Untuk proses investigasi diperkirakan selesai dalam waktu satu tahun, bahkan bisa lebih jika sulit. Sementara laporan awal akan dikeluarkan satu bulan setelah kejadian," tegasnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, penyerahan kotak hitam ini merupakan bagian dari investigasi oleh KNKT.

"Kotak hitam adalah petunjuk memberikan informasi dan kondisi pesawat takeoff dan jatuh. Saat ini kita serahkan ke KNKT untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut agar ada kepastian penyebab jatuhnya pesawat ini," tuturnya di lokasi yang sama.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/16/20394981/knkt-butuh-1-tahun-ungkap-penyebab-jatuhnya-pesawat-dimonim-di-papua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke