Salin Artikel

Gubernur Jatim Sebut Semburan Air di Ngawi Itu Potensi Bukan Ancaman

Kata Soekarwo, air tersebut keluar dari saluran artesis dari dalam tanah.

"Yang penting yang keluar tidak ada zat lain selain air. Kalau yang keluar minyak, ya alhamdulillah," tutur Soekarwo, Kamis (9/8/2018).

Menurut Soekarwo, saluran artesis dari dalam tanah hanya mengeluarkan 3 zat yakni air, gas, atau minyak.

"Kalau yang keluar air, itu potensi luar biasa, karena saat ini Jatim sedang kekurangan air untuk irigasi pertanian," jelasnya.

Dari 50 miliar kubik air yang ada di Jawa Timur, sambung dia, hanya 19 miliar kubik yang bisa dikelola. Sementara Jatim membutuhkan 22 miliar kubik air untuk pertanian dan kebutuhan hidup.

Semburan air setinggi 30 meter berada di lokasi sawah warga bernama Mujiyanto. Fenomena itu pun menjadi tontonan warga sepekan terakhir.

Menurut Ketua Ikatan Ahli Geologi Jawa Timur, Handoko Teguh Wibowo, semburan air disertai gas itu terjadi lantaran ada remobilisasi gas yang ada di bawah kemudian ke atas.

Bergeraknya gas dari bawah ke atas lantaran ada retakan kemudian menabrak lapisan air yang ada di atasnya.

Faktor penyebabnya, fenomena pengambilan air tanah yang semakin masif sehingga berdampak terjadi penurunan muka air tanah. Selain itu, karena pergerakan permukaan tanah berupa gempa bumi. 

https://regional.kompas.com/read/2018/08/09/18475551/gubernur-jatim-sebut-semburan-air-di-ngawi-itu-potensi-bukan-ancaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke