Salin Artikel

Tenda Pengungsi Gunung Agung Ditarik untuk Sekolah Darurat di Lombok

Sebagian tenda tersebut adalah bekas pengungsi letusan Gunung Agung. Sebanyak 65 tenda itu akan digunakan untuk sekolah darurat.

"Ada 65 tenda yang kirim dari Jakarta maupun Denpasar, Bali yang kemarin digunakan untuk menangani erupsi Gunung Agung. Tenda itu sekarang kita tarik untuk digunakan penanganan siswa-siswa yang butuh ruang belajar," jelas Muhadjir seusai membuka Semiloka dan Deklarasi Penguatan Bahasa Negara di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/8/2018).

Muhadjir mengatakan, kegiatan belajar dan mengajar di Lombok jangan sampai terganggu terganggu pasca-gempa bermagnitudo 7 pada Minggu malam lalu. Oleh karena itu, ia menegaskan, sarana dan prasarana pendidikan di Lombok harus diutamakan.

"Komitmen Kemendikbud adalah jangan sampai proses KBM siswa terganggu. Yang lain kita tangani belakangan," kata Muhadjir.

Untuk diketahui, pasca-gempa di Lombok, ada sekitar 458 sekolah yang terkena dampak. Jumlah itu terdiri dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sederajat.

Selain mengirim bantuan tenda untuk ruang kelas darurat, lanjut Muhadjir, Kemendikbud juga telah mengirimkan sarana pendukung lain ke Lombok, seperti seragam, makanan tambahan, dan trauma healing.

"Kegiatan belajar mengajar tidak boleh libur. Harus ada kegiatan belajar," cetus mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/08/16151521/tenda-pengungsi-gunung-agung-ditarik-untuk-sekolah-darurat-di-lombok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke