Salin Artikel

Warga Desa Bari Tangkap Seekor Komodo karena Dianggap Hama

"Biawak Komodo tersebut benar ditangkap masyarakat Desa Bari, kemarin siang sekitar pukul 12.00 Wita dalam kondisi hidup," ujar Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan kepada Kompas.com, Minggu (22/7/2018).

Menurut Budi, informasi penangkapan komodo itu dibenarkan seorang stafnya di bidang Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Taman Nasional Komodo, Andy Kefi yang turun langsung ke Desa Bari.

Budi mengatakan, warga setempat sempat bingung dengan keberadaan satwa Komodo karena kurangnya pemahaman masyarakat akan biawak raksasa itu.

"Bagi yang belum tahu tentang komodo, mereka menganggap bahwa satwa tersebut adalah hama, sehingga sempat ada komodo yang dibunuh," katanya. 

Kemudian tim gabungan dari Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) langsung mendatangi lokasi kejadian penemuan komodo yang sempat viral di media sosial itu.

Atas kejadian ini, tim langsung mengidentifikasi dan memberikan pemahaman bahwa keberadaan biawak komodo merupakan bagian dari satwa konservasi yang perlu dilestarikan.

Tim dan aparat pemerintah mengembalikan satwa langka komodo tersebut ke habitat aslinya.

Masyarakat setempat juga berkomitmen menjaga satwa langka ini sebagai potensi aset wisata bagi masyarakat itu sendiri.

Berdasarkan hasil riset Owen Ovenberg, penyebaran biawak komodo berkembang biak hampir di seluruh pantai utara, bahkan sampai ke Tanjung Watu Manuk, Maumere, Kabupaten Sika.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/22/17304391/warga-desa-bari-tangkap-seekor-komodo-karena-dianggap-hama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke