Salin Artikel

"Kami Tidak Ada Firasat Aneh, Kami Rindu Bapak..."

Dia gugur setelah menghadang teroris yang menyerang Polda Riau. Bahkan sebelum tewas, Auzar baru saja siap melaksanakan salat duha.

Auzar dikebumikan, Rabu (16/5/2018) sore. Jasad Pamin 2 SI SIM Subditregident Ditlantas Polda Riau itu, dimakamkan di TPU Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Sejak Auzar meninggal, pelayat tak henti-hentinya datang ke rumah duka di Jalan Bambu Kuning Gang Bambu Kuning Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Kamis (17/5/2018), pelayat masih memadati rumah duka, baik dari kepolisian, kerabat dan teman. Suasana haru menyelimuti rumah almarhum Auzar, dihari pertama bulan Ramadhan tahun ini.

Pelayat yang datang ke rumah duka, menghibur istri korban, Erlina (51) yang tengah duduk di ruang depan.

Sesekali Erlina terlihat menangis. Matanya juga masih membengkak. Dia kehilangan orang yang paling disayangi. Auzar meninggalkan seorang istri, 3 anak, 4 cucu dan dua minantu.

Sementara itu, sebelum Auzar tewas ditabrak teroris, keluarga tidak ada merasakan tanda-tanda atau firasat yang aneh.

Rollin (27), salah satu menantu korban, saat berbincang dengan Kompas.com di rumah duka.

"Kami tidak ada firasat aneh. Tidak ada tanda-tanda sama sekali," kata Rollin.

Dia mengaku masih belum percaya dengan kepergian mertuanya itu.

"Kami enggak nyangka ini bisa terjadi," ujar Rollin dengan raut wajah sedih.

Sosok Auzar di mata begitu baik. Selain taat shalat lima waktu dan mengaji, almarhum juga aktif mengikuti wirid pengajian.

"Pulang kantor sore, dia istirahat sebentar lalu pergi ke masjid. Kadang bapak pulang kerja pasti main-main sama cucu. Kami rindu Bapak. Dia sangat baik dan kami semuanya sayang sama beliau," ungkap Rollin.

Dia mengatakan, sejak pagi rumah duka tak henti-hentinya didatangi kerabatnya.

"Alhamdulilah, banyak rekan-rekan almarhum ke sini tadi pagi Ustad Abdul Somad. Siang tadi Pak Kapolri (Jenderal Tito Karnavian)," kata Rollin.

Sebelumnya, Auzar tewas saat menghadang mobil teroris yang menyerang Polda Riau, Rabu (17/5/2018).

Dalam serangan itu, dua orang anggota polisi mengalami luka-luka karena dibacok pelaku menggunakan samurai. Selanjutnya, polisi menembak mati empat teroris yang diduga kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/17/20073481/kami-tidak-ada-firasat-aneh-kami-rindu-bapak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke