Salin Artikel

Peringati Hardiknas, 1.000 Siswa SD di Semarang Tampilkan Tari Keprajuritan

Tarian yang bernama "Tari Keprajuritan" ini menjadi rangkaian dari peringaran Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diawali dengan upacara bendera.

Kepala Seksi Kesenian dan Nilai-nilai Budaya, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Slamet Widada mengatakan, pementasan tari keprajuritan ini bagian dari upaya untuk melestarikan kebudayaan.

"Para penari ini berasal dari perwakilan siswa SD se Kabupaten Semarang," kata Slamet Widada.

Ribuan siswa dengan mengenakan kostum prajurit Mangkunegaran ini juga melengkapi dirinya dengan pedang dan tameng. Gerakan dinamis anak-anak ini semakin gagah dengan iringan musik bende, saron dan drum yang ditabuh berirama.

Menurut Slamet, Tari keprajuritan ini menceritakan tentang prajurit RM Said atau Pangeran Sambernyawa saat berlangsungnya perjanjian Salatiga. Perjanjian ini mengakhiri perlawanan RM Said yang telah berjuang melawan Belanda dan intrik keraton.

Saat mengawal RM Said tersebut, para prajurit pengawalnya melakukan gladi atau latihan di daerah Getasan, salah satu kecamatan yang saat ini masuk dalam wilayah Kabupaten Semarang.

"Secara langsung memang tidak ada kaitanya dengan sejarah keberadaan Kabupaten Semarang. Tapi ini semangatnya untuk melestarikan budaya, karena tarian ini sudah menjadi ciri khas Kabupaten Semarang," ujarnya.

Tak hanya dipentaskan, upaya untuk nguri-uri (melestarikan) tari keprajurtan ini juga dilakukan dari sisi akademiknya. Dinas Pendidikan baru-baru ini juga telah melakukan workshop tari keprajuritan.

Kedepannya, tarian ini akan menjadi salah satu kegiatan ektrakurikuler di semua sekolah di Kabupaten Semarang.

"Harapanya bisa menjadi materi muatan lokal di sekolah dasar," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Semarang, Sarwoto Ndower mengapresisi kegiatan Hardiknas yang diisi dengan pentas tari keprajuritan yang ditampilkan di hadapan tamu undangan dan pejabat dari Forlompimda Kabupaten Semarang.

Ia berharap para pengambil kebijakan akan mendukung upaya memasukkan tari keprajuritan ke dalam materi pelajaran sekolah.

"Kalau ditampilkan seperti ini, para pengambil kebijakan bisa mengetahui keberadaan tarian khas Kabupaten Semarang ini dan mendukung materi ini menjadi matero muatan lokal di sekolah," kata Sarwoto.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/02/19034321/peringati-hardiknas-1000-siswa-sd-di-semarang-tampilkan-tari-keprajuritan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke