Salin Artikel

Lomba Kenal Wayang, Cara Disdik Kendal Perangi Budaya Asing

Lomba yang digelar di SDN 2 Blorok Brangsong Kendal itu diikuti 84 siswa dari 28 sekolah dasar (SD) dan madarasah ibtidiiyah (MI) se-Kecamatan Brangsong .

Menurut ketua panitia Mugiyono, lomba tersebut sengaja digelar untuk memperkenalkan anak pada wayang. Sebab saat ini banyak anak yang sudah tidak mengenal nama-nama wayang. Padahal wayang adalah budaya asli Jawa.

“Anak zaman sekarang, lebih mengenal Superman atau Batman, daripada Janoko atau Gatotkaca,” kata Mugiyono.

Mugiyono menambahkan, lunturnya budaya asli Jawa ini dikarenakan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya asing. Ia berharap, dengan lomba kenal wayang, anak-anak mulai mau mencintai budaya asli Indonesia.

“Ini salah satu tugas kami selaku pendidik, supaya anak-anak mencintai budaya kita,” ujarnya.

kepala Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Brangsong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal Hedik Sumarsih mengatakan, lomba kenal wayang sangat positif untuk siswa. Selain untuk mempertahankan budaya asli Jawa, kegiatan ini menjadi penangkal budaya asing.

“Semoga ini menjadi awal kecintaan anak-anak pada wayang. Sebab dengan mengenal, mereka akan sayang,” tuturnya.

Sebelum digelar lomba kenal wayang, peserta diberi tontonan wayang kulit yang menampilkan 3 dalang cilik dan 1 dalang dari pengajar.

Tiga dalang kecil yang tampil, Panji Ferdika S (SDN II Tunggulsari), Diwan Galih ( SDN 1 Margosari), dan Ahmad Fakhri ( SDN II Blorok). Sementara satu dalang pengajar, adalah Sukiman dari guru SD Sumur. 

https://regional.kompas.com/read/2018/04/18/14493491/lomba-kenal-wayang-cara-disdik-kendal-perangi-budaya-asing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke