Salin Artikel

Harimau Bonita Muncul Lagi, Warga Diminta Kenakan Topeng

Kemunculan harimau tersebut membuat warga yang sedang bekerja di kebun panik dan ketakutan. Sekitar 25 pekerja diselamatkan tim gabungan penyelamat harimau sumatera.

Dari kejadian tersebut, tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, polisi, dan TNI memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga.

"Tim memasang kamera trap di jalur pelintasan harimau sumatera di batas konsesi hutan tanaman industri PT SPA," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Rabu (4/4/2018).

Selain itu, tim juga mengintensifkan tim patroli, baik siang maupun malam, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau.

Selain berpatroli, tim gabungan juga memberikan edukasi kepada warga, yaitu saat bekerja di perkebunan selalu berkelompok, membawa tongkat, memberikan bunyi-bunyian sejenis lonceng, dan menggunakan topeng.

Topeng berbentuk wajah manusia dipasang di bagian kepala belakang karena harimau biasanya menerkam manusia dari belakang.

"Selain itu juga akan dilakukan ritual sema kampung dengan warga Desa Pulau Muda di posko Estate Eboni," kata Suharyono.

Diberitakan sebelumnya, harimau sumatera, Bonita, menerkam Jumiati dan Yusri Effendi di kawasan Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Sejak kejadian itu, warga setempat resah dengan seringnya Bonita muncul di permukiman warga.

Tim gabungan pun terus mengawasi warga yang sedang beraktivitas di perkebunan kelapa sawit untuk mengantisipasi terjadinya serangan harimau sumatera yang dapat menimbulkan korban baru.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/04/20522881/harimau-bonita-muncul-lagi-warga-diminta-kenakan-topeng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke