Salin Artikel

Cerita Warga Kaget karena Gempa Lebak Saat Sedang Shalat Maghrib

Sri Anita (70), warga Nanggeleng, Kota Sukabumi, mengaku sedang menunaikan shalat maghrib saat goyangan terjadi.

"Gempanya cukup terasa, tapi sebentar," ungkap Sri Anita.

Saat gempat terjadi, lanjut dia, dia mau langsung keluar rumah. Namun sebelum sampai pintu, gempanya sudah berhenti.

"Sempat keluar rumah lihat-lihat, tapi tidak ada tetangga yang keluar," tutur dia melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, seorang karyawan swasta, Ikbal (30), mengaku merasakan gempa lumayan besar meski dalam waktu singkat.

Saat itu, dia bersama beberapa karyawan sedang berada di lantai dua bangunan gedung kantornya.

"Pas gempa, saya lagi mengetik, langsung saja saya tinggalin.. Tadinya mau turun ke lantai dasar dan keluar, tapi gempanya sebentar," ujar Ikbal yang berkantor di Jalan Selabintana.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bermagnitudo 5,2 berpusat di 98 km di arah barat daya Lebak, Banten, tepatnya di koordinat 7.40 Lintang Selatan - 105.95 Bujur Timur.

Pusat gempa berada kedalaman 10 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/19/20075671/cerita-warga-kaget-karena-gempa-lebak-saat-sedang-shalat-maghrib

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke