Blusukan ke Kampung Nelayan Kenjeran, Gus Ipul "Dicurhati" Para Janda

Masuk ke gang sempit di kampung nelayan Sukolilo Baru, Gus Ipul disambut riuh beberapa janda yang sedang sibuk mengemasi sedotan plastik.

"Jangan hanya nelayan saja yang diperhatikan Gus, para janda juga butuh diperhatikan, Gus," kata Marsih, warga setempat.

Di gang tersebut, kata Marsih, memang terdapat banyak janda.

"Ada yang masih berusia 30 tahun, bahkan ada yang masih 20 tahun tapi habis ini dia menikah lagi," ucapnya.

Marsih tidak tahu mengapa di gang kampungnya banyak sekali janda. Hitungannya ada sekitar 20 lebih janda di gang tersebut.

"Saya tidak tahu penyebabnya, mungkin sudah takdirnya," kata perempuan yang juga janda dengan 5 anak ini.

Mereka hidup dengan berusaha mengandalkan hasil nelayan, sebagai penjual ikan, penjual kerupuk ikan, hingga serabutan.

"Modalnya mengutang kepada rentenir. Dari 1 juta nilai utang, bunganya 300.000. Kalau telat bayar kena bunga lagi. Pokonya utang terus beranak," ujarnya.

Karena itu, dia sangat berharap kepada Gus Ipul jika ditakdirkan menjadi gubernur Jatim nanti, lebih memperhatikan para janda, karena janda berjuang keras untuk menghidupi anak-anaknya sendiri tanpa didampingi suami.

Gus Ipul sendiri berjanji akan mendesain program khusus pemberdayaan kepala rumah tangga perempuan.

"Kita sedang mendesain, karena para kepala rumah tangga perempuan memang butuh sentuhan dari pemerintah," jelasnya.

Saat Gus Ipul menjabat sebagai wakil gubernur Jatim mendampingi Soekarwo, Pemprov Jatim menggulirkan Program Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra), yang salah satu kegiatannya menanggulangi feminisasi kemiskinan.

"Program itu memberikan bantuan modal usaha untuk para janda agar tidak semakin masuk pada jurang kemiskinan," ucap Gus Ipul.