Salin Artikel

Ragam Perayaan Imlek di Kelenteng Tertua di Magelang

Berbagai kegiatan akan digelar di kelenteng berusia 150 tahun itu, mulai dari ibadah, bakti sosial, pembersihan rupang, Taoist Day hingga kirab budaya Cap Go Meh.

Ketua Yayasan TITD Liong Hok Bio, Paul Chandra Wesi Aji memaparkan, kegiatan sudah dimulai dengan Toa Pekong Naik (Punggahan) berupa puja bhakti dari pagi sampai malam, Jumat (9/2/2018).

Dilanjutkan dengan pembersihan rupang (patung dewa-dewi) dan bakti sosial, Minggu (11/2/2018). Pembersihan ini bertujuan untuk membersihkan jiwa dan pikiran bagi umat yang akan melaksanakan ritual ibadah.

Puncak kegiatan, umat akan melakukan Sembahyang Tutup Tahun (Ti Sik), Kamis (15/2/2018) pukul 22.30 WIB dan sembahyang awal tahun, Jumat (16/2/2018) pukul 00.00 WIB.

"Pada kegiatan puncak nanti, dimeriahkan dengan atraksi barongsai dan Pai Cia bersama,” jelas Paul, Kamis (15/2/2018).

Kemudian dilanjutkan dengan sembahyang Toa Pekong Turun (Pudunan/Ci Ang/Ci Sin) pada Senin (19/2/2018). Lalu sembahyang besar King Dhi Kong pada Jumat (23/2/2018), Ci Swak pada Senin (26/2/2018), dan Hari Kenaikan YM Kwan Sing Tee Koen pada Rabu (28/2/2018).

"Lalu, agenda yang ditunggu-tunggu masyarakat adalah Cap Go Meh, Jumat (2/3/2018). Nanti akan ada kirab budaya, dengan ratusan peserta. Akan ada kirab barongsai, atraksi kelenteng se-Jawa, termasuk kesenian tradisional," papar Paul.

"Kami mengajak seluruh umat, tidak memandang suku, agama, ras, untuk saling mempererat persaudaraan. Kita kalau bersatu akan indah, damai, bahagia, jangan lagi termakan isu-isu provokatif yang memecah belah bangsa," tutur Paul.

Paul mengakui jika ancaman-ancaman atau teror terhadap tokoh serta tempat ibadah masih terjadi. Pihaknya pun tidak menampik ada kekhawatiran karena bisa saja ancaman tersebut terjadi terhadap umatnya.

“Khawatir ada, tapi kami yakin pemerintah dan kepolisian sudah mengantisipasi itu,” ucapnya.

Ketua Harian TITD Liong Hok Bio, Wong Su Li menambahkan, Imlek tahun ini memasuki tahun sio anjing yang dalam kepercayaan Tionghoa berarti ada harapan lebih baik, terutama dari segi ekonomi.

“Segi ekonomi akan meningkat, namun kita harus tetap waspada, terlebih tahun ini juga ada agenda politik (Pilkada) yang sedikit banyak memengaruhi kemanan," tuturnya.

Wong Su Li melanjutkan, perayaan Imlek tahun ini juga terasa lebih spesial karena umat sudah bisa menempati bangunan kelenteng baru setelah sebelumnya terbakar 2014 lalu. Bangunan baru ini berdiri lebih megah, dengan ornamen khas kelenteng yang indah.

"Kami senang, akhirnya kelenteng sudah dibangun baru dengan donasi umat. Bahkan, sekarang jadi ikon baru Kota Magelang. Banyak yang datang untuk berfoto-foto," jelas Wong Su Li.

Pada 22-25 Maret 2018 mendatang, bangunan kelenteng baru akan diresmikan bersamaan dengan Taoist Day atau peringatan ulang tahun Dewa Thay Sang Lao Cin (Dewa junjungan umat Tao).

"Ini Taoist Day kedua kami jadi tuan ruman. Peserta kegiatan akan dihadiri tamu-tamu dari negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Italia, dan tentunya Tiongkok,” urainya.

Adapaun ragam kegiatan selama Taoist Day antara lain kirab budaya (Jut Bio) dan kirab bumi yang kemudian dirangkai dengan peresmian gedung baru oleh pejabat setempat.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/15/19201341/ragam-perayaan-imlek-di-kelenteng-tertua-di-magelang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke