Salin Artikel

Tanpa APBD, Begini Cara LRT Bandung Dibangun

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, proyek itu sepenuhnya didanai oleh PT PP Infrastruktur dengan sistem kerja sama bangun guna serah atau build operate and transfer (BOT). Nilai investasinya sebesar Rp 1,4 triliun untuk koridor III sepanjang 8,5 kilometer.

"Sumber dana dari investasi PT PP 100 persen. Kerja samanya dikelola oleh swasta gak pakai ABPN dan APBD," ungkap Ridwan saat hadir dalam acara pencanganan proyek metro kapsul di Jalan Dalemkaum, Senin (12/2/2018).

Proyek itu akan segera dimulai setelah Pemkot Bandung rampung menyelesaikan proses perizinan di Kementrian Perhubungan.

"Saya sampaikan yang terpenting, bahwa ini mimpi yang panjang setelah empat tahun akhirnya kita bisa memulai, ternyata bisa tanpa mengandalkan APBN," ucap Emil, sapaan akrabnya.

Emil menjelaskan, proyek itu sepenuhnya lahir dari tangan anak bangsa. Bahkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek LRT Bandung itu mencapai 98 persen. Dengan begitu, harga LRT Bandung jauh lebih murah.

"Ini teknologi anak bangsa, teknologi para insinyur sebagian besar di Bandung dirancang di Gedebage dan Setrasari di tes di Subang dan akan dipraktikan pertama kali di Kota Bandung," ucap Emil.

"Biayanya sepertiga dari LRT Jabodetabek atau LRT yang sekarang ada di Palembang yaitu Rp 150 miliar per kilometer. Sehingga dengan panjang koridor III 8,5 meter, investasinya hanya Rp 1,4 triliun," tuturnya. 

https://regional.kompas.com/read/2018/02/12/19060661/tanpa-apbd-begini-cara-lrt-bandung-dibangun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke