Salin Artikel

Ajakan Saling Peduli dalam Tradisi Ketupat Gong

Ketupat Gong merupakan makanan ketupat pada umumnya yang disantap setelah sebuah gong dipukul oleh tokoh masyarakat atau pejabat daerah setempat.

Tradisi Ketupat Gong kali ini digelar dalam pesta adat di Desa Gudang, Kecamatan Simpang Rimba, Rabu (7/2/2018).

Ada dua ketupat berukuran besar yang sengaja dibuat dan di dalamnya ditaruh ratusan ketupat untuk dikonsumsi.

Seluruh ketupat yang dibawa saat acara, merupakan hasil gotong royong atau swadaya masyarakat setempat. Begitu acara usai, ratusan ketupat pun menjadi rebutan para pengunjung.

Camat Simpang Rimba, Doni mengatakan, Ketupat Gong sengaja dihadirkan sebagai salah satu rangkaian kegiatan memeriahkan hari jadi Kabupaten Bangka Selatan yang ke-15 tahun.

“Bagi masyarakat setempat, ketupat gong disimbolkan sebagai wujud syukur atas hasil kekayaan alam yang telah dinikmati selama ini,” papar Doni di Lapangan Bola Desa Gudang, Rabu (8/2/2018).

Selain tradisi ketupat gong, pesta adat Desa Gudang juga dimeriahkan senam massal, pertunjukan seni gambus, donor darah, dan sunatan masal.

Tak ketinggalan, jamuan makan bersama yang biasa disebut nganggung atau makan menggunakan dulang digelar di balai desa. Saat nganggung ini, masyarakat hingga pejabat daerah berkumpul dalam satu ruangan sambil menikmati hidangan bersama-sama.

Bupati Bangka Selatan Justiar Noer yang hadir saat acara, mengajak masyarakat untuk saling peduli dan menjaga stabilitas keamanan daerah.

“Kami dari pemerintah daerah akan terus mengupayakan penyediaan infrastruktur dan fasilitas publik yang memadai bagi masyarakat,” tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/08/08550561/ajakan-saling-peduli-dalam-tradisi-ketupat-gong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke