Salin Artikel

Aiptu Suddin Kini Kerahkan Keluarganya untuk Menebar Virus Literasi

Aiptu Suddin yang akan memasuki masa pensiun awal tahun 2018 justru semakin bersemangat mengkampanyekan budaya membaca. Suddin bahkan mengerahkan keluarga dan anak-anaknya menjadi sumber inpirasi dalam mendorong anak-anak desa agar melek atau sadar membaca.

Aiptu Suddin kepada Kompas.com menyatakan, kelak ketika ia pensiun dari dinas kepolisian ia akan lebih fokus menekuni kegiatan sosial ini. Suddin sendiri menilai gerakan literasi yang dimulai dengan mendirikan perpustakaan di rumahnya adalah sebuah amal ibadah di akhir masa pensiunnya.

Suddin bahkan mengaku menemukan dunia baru di masa akhir tugasnya sebagai anggota polisi yang berdinas di Polres Polewali Mandar. Suara anak-anak rebutan buka saat mebuka lapak buku di sudut-sudut jalan atau lokasi stategis lainnya yang mudah dijangkau warga dan anak-anak, menjadi kenikmatan tersendiri bagi Suddin.

“Rasanya senang dan bahagia kalau anak-anak tampak rebutan buku saat sedang buka lapak baca. Terus terang kebahagiana ini tidak bisa saya ukur dengan harga atau materi,” jelas Suddin.

Suddin berkeyakinan, banyaknya anak-anak remaja terjerumus ke dalam dunia kejahatan seperti narkotika, tawuran kelompok, dan tindak kriminal lainnya salah satu pemicunya karena mereka miskin literasi.

“Cukuplah orangtua kita dahulu miskin sumber bacaan dalam meningkatkan kualitas diirnya. Sekarang kita dorong agar semua anak-anak kita sadar membaca dan mencintai buku," katanya.

Berkat usahanya yang tulus menyelipkan sebagain gajinya setiap bulan secara rutin untuk membeli buku dan menambah buku perpustakaannya, kini koleksinya makin bertambah banyak. Ditambah lagi makin banyak donatur yang menyumbangkan koleksi buku-buku bacaan ke perpustakaan miliknya.

Suddin mengaku beberapa bulan terakhir mulai banyak mendapat kiriman-kiriman buku dari luar daerah seperti Jawa dan donatur lokal yang bersimpati dengan gerakan membaca yang sedang ia galakkan bersama keluarganya.

Suddin kini tak hanya membuka taman baca di rumahnya. Ia memperluasnya hingga di sejumlah ruas jalan dan tempat-tempat strategis di Polewali Mandar yang mudah dijangkau.

Tujuannya agar warga dan anak-anak bisa lebih termotivasi untuk membaca atau memanfaatkan waktu luang mereka kapan saja.

Jika semula hanya Suddin yang mengelola taman baca miliknya, Suddin kini mengerahkan keluarga dan anak-anaknya.

Suddin kerap mengajak tiga anaknya yaitu Hendra Saputra, Dedy Irianto, dan Heri Purwanto, termasuk dua anak angkatnya, Atmasari dan Citrayani, terutama di hari Sabtu, Minggu, dan waktu liburan. Anak-anak Suddin diharapkan bisa menjadi motivator warga dan anak-anak agar gerakan membaca bisa lebih membumi.

Salah satu kendala yang dihadapi Suddin adalah karena koleksi bukunya masih terbatas, sementara warga dan anak-anak kerap mencari buku-buku tertentu yang ia tidak miliki.

Menurt Suddin, buku yang paling banyak dibaca warga terutama anak-anak adalah buku-buku komik, dongeng, buku sejarah, dan buku-buku agama.

Gerakan taman baca yang dimotori Suddin mulai dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar, terutama anak-anak sekolah yang selama ini miskin sumber bacaan.

“Sangat membantu. Anak-anak yang semula tidak punya tempat wisata baca kalau hari libur, kini bisa memanfaatkan taman baca milik Suddin, dan itu sangat disukai anak-anak,” jelas Arifin salah satu warga yang merasakan dampat positif dengan hadirnya taman baca yang ia sebut perpustaan desa di kampungnya.

Untuk menebar virus literasi yang lebih luas, Suddin kini sedang berencana membuka cabang baru di desa Anreapi selain mengelola taman baca di rumahnya.

Jika semula hanya memanfaatkan ruang tamu untuk membaca, Suddin kini menyulap teras rumah dan samping rumahnya menjadi tempat membaca. Hanya saja saat ini Suddin belum memiliki sarana pendukung seperti meja dana kursi agar warga dana anak-anak yang datang membaca bisa lebih nyaman.

Suddin yakin, makin banyaknya kesempatan anak-anak dan remaja untuk melakukan kegiatan positif, mereka tidak lagi mudah terjerumus ke dalam tindak kriminal serta tidak lagi punya kesempatan untuk keluyuran di jalan.

https://regional.kompas.com/read/2017/12/17/20455431/aiptu-suddin-kini-kerahkan-keluarganya-untuk-menebar-virus-literasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke