Salin Artikel

Bawa Peti Mati, Seorang Warga Solo Kecam Donald Trump Terkait Yerusalem

Pria itu memakai kemeja putih lengan panjang dan celana jins hitam, bersepatu, serta topi di kepala.

Di belakang pria itu diparkir satu mobil berwarna hitam. Mobil itu dipasang bendera Palestina dan terdapat tulisan "Free Palestina" di kaca pintu kiri. Di bawah kaca pintu mobil juga terdapat tulisan "Trump is Racism & Fascism".

Semua atribut yang terpasang merupakan bentuk kecaman terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengklaim sepihak Yerusalem sebagai ibu kota Israel menggantikan Tel Aviv. Pria dalam aksi tunggal itu bernama Bambang Saptono.

"Ini untuk menyikapi terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di mana dia menyatakan bahwa ibu kota Israel akan dipindah ke Yerusalem. Ini sudah melanggar konvensi PBB," ungkap Bambang kepada wartawan seusai menggelar aksi tunggal di Solo, Sabtu.

Bambang mengungkapkan, aksinya itu sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah Indonesia yang mengecam sikap Presiden AS tersebut yang secara sepihak mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota baru bagi Israel.

"Saya sebagai warga Indonesia ikut mendukung program pemerintah yang dalam rangka menggalang OKI atau negara-negara Islam untuk menggagalkan keinginan Donald Trump dalam mewujudkan ibu kota Israel tersebut," terangnya.

Sementara peti mati yang dibawanya itu menggambarkan Presiden Amerika Serikat simbol rasialisme dan fasisme serta berulah anti-demokrasi. Oleh sebab itu, dirinya memberikan peti mati kepada Donald Trump sebagai simbol kematian demokrasi.

"Ini harus digagalkan. Kalau tidak maka demokrasi di dunia akan hancur. Ini (peti mati) akan saya kirimkan ke Kedutaan Besar AS melalui Kantor Pos," ucap Bambang.

https://regional.kompas.com/read/2017/12/09/18120871/bawa-peti-mati-seorang-warga-solo-kecam-donald-trump-terkait-yerusalem

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke