Salin Artikel

Warga Pulau Kera Harus Seberang Pulau demi Air Bersih

Untuk mendapat air yang layak dikonsumsi, ratusan warga yang berdomisili di pulau ini harus menyeberang ke pulau lainnya, yakni ke Kota Kupang.

Tokoh agama Pulau Kera, Arsyad Abdul Latif mengatakan, di wilayahnya tidak memiliki air tawar, sehingga warga terpaksa menyeberang ke Kota kupang dengan jarak tempuh lebih dari satu jam.

"Di tempat kami ini, hanya memiliki tiga sumur, namun semua airnya asin, sehingga untuk masak dan minum, kami harus beli di Kupang dengan harga per jerikennya Rp 2.000. Sementara untuk mandi dan cuci kami pakai air laut,” kata Latif, Jumat (17/11/2017).

Menurut Latif, di Pulau Kera, jumlah penduduk sebanyak 404 jiwa. Lebih dari 90 persen beragama Islam dan sisanya Kristen serta Katolik. Sebagian besar berasal dari suku Wajo, Timor, Flores dan Rote.

Latif mengatakan, ada tiga hal utama yang menjadi permasalahan di wilayahnya, yakni pendidikan, kesehatan dan air bersih.

Untuk pendidikan, sebanyak 60 anak tidak bersekolah, sedangkan kesehatan, banyak anak balita yang terkena gizi buruk.

“Kadang-kadang kita menyampaikan keluhan kita tentang tidak adanya jaminan kesehatan masyarakat, BPJS dan bantuan langsung tunai, tetapi para pejabat mengatakan bahwa kami ini penduduk liar sehingga kami warga di sini merasa sedih,” lanjut Latif lagi.

Hal itu, kata Latif, justru sangat aneh karena pada saat pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif, ia dan warga lainnya malah dilibatkan.

"Kami malah dilibatkan pada saat pemilu, berarti kami juga warga negara Indonesia kan. Kita warga Pulau Kera berharap, Pak Jokowi melihat dan memperhatikan kami sebagai warga Negara Indonesia, sama seperti suku-suku yang lain.

Bantuan 10 ton air bersih

Kepolisian Perairan (Polair) Polda Nusa Tenggara Timur membagikan 10 ton air bersih kepada 114 kepala keluarga di Pulau Kera, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang.

Wakil Kepala Polda NTT, Brigjen Victor Manoppo mengatakan, bantuan air ini dalam rangka kegiatan Sambang Nusa yang merupakan program Direktorat Kepolisian Perairan.

"Saya hanya diundang untuk mengikuti saja, tetapi ada beberapa sembako yang kita berikan termasuk 10 ton air bersih kepada masyarakat di pulau itu," ucap Victor.

Victor menyebut, program Sambang Nusa merupakan Program Quick Wins I Polri yang bertujuan mengajak masyarakat untuk mencintai Indonesia dan Pancasila.

Sasaran kegiatannya adalah masyarakat yang berada di pesisir pantai yang memang jauh dari jangkauan pembangunan infrastruktur serta jangkauan pemerintah daerah.

Pemberian air bersih kepada masyarakat di Pulau Kera itu karena pulau tersebut tidak memiliki air bersih. Masyarakat di sana harus membeli air ke Kota Kupang.

"Kegiatan Sambang Nusa dan bersilaturahmi dengan masyarakat dari Suku Bajo ini juga bagian menyosialisasikan kepada masyarakat pesisir untuk menjaga laut dan cinta akan laut," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Polisi Perairan Polda NTT, Kombes Pol Budi Santoso mengatakan, kegiatan Sambang Nusa itu sudah dilakukan sebanyak 24 kali selama tahun 2017.

Sejauh ini pulau-pulau terluar juga sudah disambangi oleh Polisi Perairan Polda NTT seperti Rote Ndao, Pulau Sabu serta pulau lainnya yang ada di NTT, bahkan sampai Pulau Lembata, sekitar 120 mil dari Kota Kupang.

Menurutnya, selain memberikan bantuan serta menyosialisasikan masalah penangkapan ikan ilegal bagi masyarakat pesisir, kegiatan tersebut juga diisi dengan memberikan pemahaman penangkalan terhadap paham-paham radikalisme.

Kegiatan ini, kata dia, bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme serta rasa cinta Tanah Air kepada masyarakat pesisir.

"Seperti yang dibilang tadi, ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap bulan. Dalam sebulan dua kali kita lakukan. Yang kadang juga kami selingi dengan memberikan materi soal menangkal radikalisme seperti yang kami lakukan di Pulau Semau beberapa waktu lalu," tambahnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat di Pulau Kera, Hamdan menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian karena memberikan bantuan berupa air minum yang sulit didapat di pulau itu.

"Kami sangat berterima kasih karena bantuan yang diberikan kepada kami. Tetapi lebih bersyukur karena bapak-bapak kepolisian mau meninjau kami di daerah ini,"ujarnya.

Untuk diketahui, Pulau Kera secara administratif masuk ke Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang dan letaknya di antara Pulau Timor dan Pulau Semau. Untuk mencapai Pulau Kera, banyak pilihan tempat untuk diakses dari Kota Kupang, yakni melalui pelabuhan Tenau, PPI Oesapa dan PPI Oeba dengan jarak tempuh antara 1 sampai 1,5 jam.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/17/17262931/warga-pulau-kera-harus-seberang-pulau-demi-air-bersih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke