Salin Artikel

Di Jombang, 150 Pemuda dari 22 Negara Belajar Keberagaman

Kegiatan pemuda ASEAN pertama yang diadakan di pesantren itu akan berlangsung selama tiga hari. Mulai dari Sabtu (28/10/2017) hingga Senin (30/10/2017). Kegiatan itu merupakan rangkaian dari peringatan 50 tahun ASEAN.

Selama tiga hari berada di pesantren, para pemuda itu akan mendapatkan materi mengenai toleransi dan kehidupan moderat dari sejumlah pemuka agama di Indonesia. Yakni dari Yahya Cholil Staquf, Srawut Aree, Bhante Viriyanadi Mahathera, dan Antonius Benny Susetyo Pr.

Selain itu, mereka juga akan diajak untuk merasakan langsung keberagaman yang terjalin di tengah masyarakat dengan mengunjungi sejumlah tempat ibadah. Seperti patung Budha tidur di Mojokerto, Gereja Kristen Jawa Timur, Klenteng Hong San Kiong dan ke makam mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Kemudian di akhir kegiatan akan ada Jombang Declaration atau deklarasi Jombang sebagai komitmen para pemuda untuk menjaga perdamaian.

Pihaknya juga meminta kepada para pemuda untuk menjadi agen perdamaian. Terutama perdamaian di kawasan ASEAN.

"Masyarakat dalam komunitas sosial-budaya ASEAN adalah jantung dari komunitas ASEAN secara keseluruhan. Pemuda lah yang akan menentukan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Pemudalah yang juga akan memiliki kemampuan untuk menuntun rakyat menuju kemakmuran dan pemuda lah yang akan menikmati hasil keteguhan dan segala daya upaya," katanya dalam release yang diterima Kompas.com.

"Hanya melalui dialog lah kita bisa saling mengerti. Dengan semangat ini lah, Indonesia telah berinisiatif untuk memajukan dialog lintas-agama sebagai ciri khas diplomasi. Untuk itulah, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendorong anda sekalian menjadi duta perdamaian dan toleransi," sebutnya.

Sebanyak 150 pemuda yang terlibat dalam kegiatan itu di antaranya berasal dari Indonesia, Kamboja, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand dan Singapura. Selain itu juga ada dari Jepang, Pakistan, Madagaskar, Lithuania, Maroko, Mesir, Hongaria, Amerika Serikat, Tanzania, Korea Selatan, Libya, Belanda dan Inggris.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri telah menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia untuk menyebarluaskan informasi dan kegiatan ASEAN melalui pembentukan Pusat Studi ASEAN atau PSA. Saat ini, sudah ada 46 Pusat Studi ASEAN yang tersebar di seluruh Indonesia.

https://regional.kompas.com/read/2017/10/28/16165061/di-jombang-150-pemuda-dari-22-negara-belajar-keberagaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke