Salin Artikel

Tawuran, 93 Pelajar Diciduk lalu Disuruh Baca Pancasila di Hadapan Polisi

Mereka berasal dari dua sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di daerah ini. Pelajar yang seluruhnya laki-laki itu diminta melepas baju, berbaris, lalu diminta membaca Pancasila di hadapan petugas. Mereka juga diberi peringatan agar tidak melakukan aksi serupa di kemudian hari.

Kepala Polsek Magelang Utara, Kompol Moch Kodar, menjelaskan, ada 93 pelajar yang diamankan petugas. Mereka diketahui sudah saling lempar batu di Jalan A Yani, tepatnya di Kampung Menowo, atau sekitar 1 kilometer dari Alun-alun Kota Magelang.

"Kebetulan kami sedang patroli, melihat segerombol pelajar yang saling lempar batu. Mereka dari dua SMK berbeda yang baru pulang sekolah," kata Kodar.

Ketika petugas berupaya melerai, tidak sedikit yang bisa kabur. Tapi petugas berhasil menciduk 93 pelajar dan mengangkutnya dengan menggunakan truk ke Mapolsek Magelang Utara. Saat menggeledah, petugas tidak menemukan senjata tajam atau benda-benda terlarang lainnya.

"Kami minta mereka membaca Pancasila, juga hukuman fisik berupa push-up. Kami juga mengundang guru dari dua sekolah agar mereka tahu kalau anak didiknya terlibat tawuran," tandasnya.

Menurutnya, sore itu tidak ada angkutan kota (angkot) yang menjadi transportasi mereka, karena tengah mogok beroperasi. Mereka lalu berjalan kaki secara berkelompok, hingga memicu tawuran tersebut.

Dia menambahkan, sebagai antisipasi kejadian serupa ke depan, pihaknya rutin mengadakan sweeping pelajar SMK di angkutan umum, seperti yang dilakukan pada Rabu (27/9/2017) lalu dengan hasil tiga pelajar kedapatan membawa sabuk bermata gear sepeda motor.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/28/23042691/tawuran-93-pelajar-diciduk-lalu-disuruh-baca-pancasila-di-hadapan-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke