Salin Artikel

"Aku Kuat, Pak, Aku Bisa Sukses ke Depannya..."

Berulangkali suara tangis bergema di kediaman mendiang. Pelayat satu per satu memasuki rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa. Dita Simanjuntak (16), putri pertama David, terus berurai air mata di samping jasad ayahnya.

"Aku kuat, Pak. Bisa aku sukses ke depannya," ujarnya sembari memeluk jasad ayahnya di rumah duka, Minggu (24/9/2017).

Para kerabat yang melayat pun tidak bisa menahan air mata. Mereka berusaha menghibur dengan memeluk dan memegangi pundaknya.

"Kakak harus kuat, harus makin rajin sekolah. Kakak yakin bisa berhasil ke depannya. Bahagiakan Mamak dan adik," ungkap seorang kerabat perempuan di sampingnya.

Sementara itu, Misel Simanjuntak (8), putri kedua mendiang, tampak bermain dan sesekali duduk di pelataran rumah bersama teman-temannya di teras depan rumah.

Sebelumnya, dia sempat duduk di sebelah Yorida Sihombing, ibunya.

"Mamak, kenapa? Jangan nangis Mak," tuturnya sembari memegang botol air mineral.

Jasad David tiba dengan mobil ambulans di rumah duka, Minggu sekitar pukul 14.20 WIB, setelah autopsi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara.

Dia ditemukan tidak bernyawa dengan luka di sekujur tubuh di drainase di Jalan Sempurna, tidak jauh dari rumah kos elite, Minggu (24/9/2017) pukul 01.00 WIB.

Mendiang David meninggalkan satu istri dan dua putri. David baru menjadi sopir Grab sejak enam bulan lalu setelah selama ini ia berjualan pakaian di Pasar Sentral Kota Medan.

Mobil Toyota Avanza yang digunakannya saat dirampok dan dibunuh kawanan begal masih kredit.

Berita ini telah tayang di Tribun Medan, Minggu (24/9/2017), dengan judul: Dita Berlinang Air Mata Peluk Jasad Ayahnya, Lalu Bilang: Aku Kuat Pak!

https://regional.kompas.com/read/2017/09/25/15485491/aku-kuat-pak-aku-bisa-sukses-ke-depannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke