Salin Artikel

Musik dan Puisi untuk Munir...

Peringatan berlangsung di Kafe Pustaka, Universitas Negeri Malang (UM). Puisi, musik, dan sejumlah jenis kesenian mengalun mengiringi peringatan meninggalnya aktivis asal Kota Batu, Jawa Timur itu.

Pegiat Omah Munir, Haris el Mahdi mengatakan, awalnya peringatan itu mengusung tema refleksi perjuangan Munir. Namun kemudian diganti dengan maklumat Munir "Menyeru Keadilan, Merawat Toleransi" yang diisi dengan pentas seni dan doa lintas agama.

Pentas seni menjadi pilihan dalam peringatan itu sebagai bentuk kritik terhadap sistem perpolitikan di Indonesia yang disebutnya sudah kotor.

"Ketika politik itu kotor, puisi yang membersihkan. Ketika politik itu sakit musik yang menyembuhkan," ujarnya sembari mengutip perkataan Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F. Kennedy.

"Maka satu- satunya cara memperjuangkannya melalui puisi dan musik. Puisi dan musik yang meginsipirasi," ucapnya.

Sosiolog dari Universitas Brawijaya itu juga menyayangkan komitmen pemerintah yang enggan mempublikasikan hasil penyelidikan tim pencari fakta (TPF) kasus Munir.

Padahal, Komisi Informasi Publik (KIP) pada tahun 2016 sudah memutuskan Kemensetneg supaya mempublikasikan temuan TPF. "Sekarang kita menunggu kemauan Jokowi untuk membuka itu," jelasnya.

Namun demikian, advokasi terhadap kasus kematian Munir tetap berlanjut. Pihaknya juga akan terus pengajarkan pendidikan HAM untuk setiap generasi. "Advokasi Munir tetap. Selain itu kita juga bergerak di pendidikan HAM," kata aktivis Gusdurian tersebut.

Tokoh Buddha dari Wihara Padepokan Dhammadipa Arama Batu, Kadek Dani Saputra mengungkapkan kekagumannya pada sosok Munir. Menurutnya, Munir adalah pejuang hak asasi manusia yang tangguh.

"Munir memperjuangkan hak orang lain. Bukan hanya dirinya sendiri tapi semua orang," katanya seusai menghadiri acara tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/07/20095111/musik-dan-puisi-untuk-munir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke