Salin Artikel

SMA Taruna Nusantara Bantah Ada Kekerasan Antar-Siswa

"Saya tidak tahu siapa yang melapor dan terlapor. Kami pastikan tidak ada bullying di kampus kami," kata Kepala Humas SMA TN Magelang, Cecep Iskandar, dikonfirmasi Senin (4/9/2017) sore.

Namun, Cecep mengaku sempat mendengar kabar bullying di sekolahnya. Saat itu, ia mengumpulkan para guru dan pamong (pendamping) untuk mencari tahu perihal kasus ini. Namun tidak ada yang tahu kejadian yang konon terjadi di Wisma Graha Rajawali 1 itu.

"Sejauh ini kami tidak tahu isu itu dari mana awalnya, kami tidak mengerti. Kami berusaha mencari tahu sekecil apapun isu akan kami cari tahu," ucapnya.

Cecep menjelaskan, seluruh kegiatan siswa di sekolahnya selalu dalam pantauan. Bahkan setiap satuan, mulai dari graha, kelas, hingga kamar, terdapat pamong yang bertugas mengawasi aktivitas siswa.

Karenanya, jika ada tingkah laku siswa yang melanggar ketentuan pasti terpantau. Jika siswa terbukti melakukannya maka akan segera diselesaikan sesuai dengan aturan sekolah.

"Jadi kami tidak percaya kalau di kampus kami ada bullying. Kami juga sudah periksa ke anak-anak tadi siang, tapi mereka malah ketawa-tawa saja, karena menganggapnya guyonan. Di otak mereka, tidak ada pikiran untuk melakukan bullying semacam itu," tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya akan tetap mendalami kasus ini jika memang benar terjadi bullying di sekolah yang terletak di Jalan Magelang-Purworejo Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, itu.

Dia khawatir ada waktu-waktu tertentu atau kegiatan siswa yang luput dari pengawasan pamongnya. Dia berjanji akan terbuka kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut.

"Kami akan dalami, cari tahu lebih detail lagi. Jangan-jangan ada waktu yang ketingslut (luput dari pengawasan). Tapi sejauh ini tidak ada. Kalau besok ada perkembangan, pasti saya sampaikan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, salah satu siswa SMA TN, MIH (15), mengaku menjadi korban kekerasan teman sekelasnya. Korban bersama sang Ibu, EC (45), melaporkan kasus ini ke Polres Magelang.

Wakil Kepala Polres Magelang Kompol Heru Budiarto menjelaskan, korban melapor polisi setelah dipukul dan dipaksa berkelahi di Wisma Graha Rajawali 1 komplek sekolah tersebut, Kamis (31/8/2017). Korban melaporkan enam rekannya, semua berjenis kelamin laki-laki.

"Kami masih melakukan penyelidikan, mengumpulkan bukti, dan mengirimkan surat panggilan ke pihak sekolah," kata Heru dalam keterangan pers, Senin siang. 

https://regional.kompas.com/read/2017/09/04/18550271/sma-taruna-nusantara-bantah-ada-kekerasan-antar-siswa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke