Salin Artikel

Bangunan Rumah Sakit Mangkrak, Warga Perbatasan Berobat ke Malaysia

RS itu sudah ada bangunannya, tetapi tidak ada peralatan maupun tenaga medis.

Camat Krayan Barat Yuni Sere mengatakan, rumah sakit tersebut dibiarkan mangkrak oleh pemerintah daerah sejak selesai dibangun tahun 2014.

”Masyarakat banyak yang berharap rumah sakit itu bisa berfungsi," ujar dia, Sabtu (5/8/2017).

Tidak adanya rumah sakit di wilayah perbatasan itu, membuat banyak warga yang tidak tertolong karena tidak tertangani.

”Satu-satunya tranportasi pakai pesawat  ke Tarakan. Bulan Mei, saya punya ipar hamil pendarahan di puskesamas. Tidak sempat dibawa ke Tarakan ya meninggal sama bayinya,“ kata dia,

Yuni menyebutkan, pihaknya mengusulkan anggaran Rp 20 miliar melalui APBD Nunukan tahun 2018 ini, untuk melengkapi kebutuhan peralatan dan tenaga medis rumah sakit di wilayahnya.

"Kami usul saja Rp 20 miliar dalam musrenbang karena kami tidak ada yang bisa direferensikan apa yang mesti dibeli,” sebutnya.

Selain tidak ada kelengkapan peralatan dan tenaga medis, RS Pratama juga belum terpasang listrik dan air.

Saat ini bangunan RS itu akhirya dimanfaatkan sebagai kantor pelayanan kecamatan.

”Kami sudah bersurat ke Bupati, karena tidka ada anggaran untuk perawatan, kami takutnya bangunanya rusak kalau tidak dirawat kami jadikan kantor camat. Kami pasang disel untuk penerangan,” ucap Yuni Sere.

Dia berharap kementerian kesehatan maupun pemerintah pusat mendengar keluhan warga di Krayan.” Yah bagaimanalah bisa itu rumah sakit berfungsi. Kami minta tolong,” ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/05/13310031/bangunan-rumah-sakit-mangkrak-warga-perbatasan-berobat-ke-malaysia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke