Salin Artikel

Muntah Darah, Guru SMK di Nunukan Meninggal saat Mengajar

Baharudin diketahui mengeluarkan darah dari hidungnya saat memberikan pelajaran di kelas X sekitar pukul 12.30 Wita.

Salah satu siswa kemudian memberitahu gurunya bahwa ada darah yang keluar dari hidung. Saat keluar kelas untuk menyeka hidungnya, tiba-tiba guru yang dikenal sabar tersebut muntah darah.

"Setelah muntah darah langsung tak sadarkan diri,” ujar Syahran, salah satu rekan guru Baharudin.

Pihak sekolah kemudian memberikan pertolongan dengan membawa Baharudin ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Nunukan dengan mobil salah satu guru. Namun Baharudin menghembuskan nafas terakhir sesampainya di Rumah Sakit Umum Nunukan.

Syahran mengatakan, Baharuddin diketahui memiliki riwayat penyakit dalam yang sudah cukup lama dideritanya, namun tidak diketahui apa jenis penyakitnya.

“Tak jarang penyakitnya datang tiba- tiba sehingga membuatnya batuk-batuk sembari memegang dada menahan nyeri,” ujarnya.

Sementara itu, ratusan siswa SMKN 1 Nunukan berjubel di pelabuhan Pos Lintas Batas Laut PLBL Liem Hie Djung, Kabupaten Nunukan.

Mereka mengantar jenazah Baharudin ke kampung halamannya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Jenazah Baharudin dipulangkan ke Kabupaten Bulukumba dengan kapal cepat (speedboat) menuju Kota Tarakan. Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke daerah asalnya.

“Kami semua siswa dan guru mengantar kepulangan beliau. Mau dikuburkan di tanah kelahirannya. Beliau dari Bulukumba,” ujar Selvi, salah satu siswa SMKN 1 Nunukan, Rabu.

Baharudin sendiri telah 6 tahun mengajar di SMKN 1 Nunukan sebagai guru pelajaran bahasa Indonesia. 

https://regional.kompas.com/read/2017/07/19/09365701/muntah-darah-guru-smk-di-nunukan-meninggal-saat-mengajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke