PLN Bangun 255 PLTD untuk Desa-desa Terpencil di Kalimantan

PLN membangun pembangkit listrik tenaga diesel untuk daerah-daerah remote area ini. Diharapkan, pembangunan pembangkit listrik mesin diesel ini rampung pada pertengahan 2018 mendatang.

“Ada 255 (pembangkit listrik mesin) diesel baru untuk desa-desa di seluruh Kalimantan,” kata Sofyan Basir, Direktur Utama PLN, dalam kunjungan kerjanya ke PLTU Tanjung Batu 2x100MW di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (17/7/2017).

Mesin-mesin diesel itu dibeli dari pabrik di Jerman dan Amerika. Mesin memiliki kemampuan berbeda, antara lain kapasitas pembangkit 100 kilowatt (KW), 200 KW, 500 KW, dan 1.000 KW.

Sofyan mengatakan, mesin itu memiliki kualitas baik, garansi panjang hingga 4 tahun, dan tentu saja murah. “Keandalan bagi daerah terpencil sangat penting,” kata Sofyan.

Sofyan menambahkan, pembangunan pembangkit memang tergantung kondisi di lapangan. Utamanya adalah daerah perbatasan, lokasi tempat kegiatan penjaga kedaulatan NKRI yang dilaksanakan TNI Polri. Penempatannya mulai dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara.

“Jangan sampai bersebalahan dengan tetangga tapi 1 kilometer ke sini gap, sehingga kita harus mengalirkan listrik segera, daerah remote area dan terluar. Jumlah masyarakat cukup,” kata Sofyan.

Pembangkit diesel ini telah berlangsung sejak 2015.

Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Djoko R Admanan mengatakan, beberapa daerah di Kalimantan Utara seperti Long Apari, Long Pahangai, Kayan Ulu, Sebatik, hingga Krayan, sudah merasakan listrik.  

Kemudian pada 2016, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) tersebar, di antaranya di Pulau Derawan dan Maratua. “(Dipilih daerah) pariwisata dan kantong yang meningkatkan ekonomi,” kata Djoko.

Di Kaltim saja, PLTD tersebar ini disebar di 26 lokasi di hampir seluruh kabupaten. Total kapasitas mencapai 70 MW.

“Perkembangannya berapa besar dan banyak di daerah tadi, tidak lepas dari ada berapa beban dan prediksi ke depan seperti apa itu pemilihannya,” kata Rustamadji, General Manager PLN Kaltim dan Kaltara.