MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah personel gabungan sudah disiapkan untuk mengamankan Hari Raya Yadnya Kasada (Kasodo) oleh warga Suku Tengger di Gunung Bromo, Jawa Timur.
Sesuai dengan penanggalan Suku Tengger, hari ke-14 Bulan Kasada yang merupakan hari pelaksanaan ritual persembahan kepada Jaya Kusuma, putra sulung Roro Anteng dan Joko Seger itu jatuh pada Minggu (9/7/2017) hingga Senin (10/7/2017).
"Sudah dibikinkan surat perintah, gabungan untuk sama-sama menjaga di sini (kawasan Gunung Bromo)," ujar Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), John Kennedie saat ditemui di kawasan Gunung Bromo, Jumat (7/7/2017) malam.
"Selain itu dibantu oleh teman-teman TNI dan Polri. Insya Allah aman," kata dia.
Menurut John, jumlah personel yang disiapkan dari TNBTS sebanyak 115 orang. Selain itu, ada personel dari kepolisian sebanyak 50 orang dan TNI sebanyak 50 orang.
Personel gabungan yang berjumlah 215 orang akan disebar di 13 pos pengamanan yang sudah disiapkan.
Sementara itu, John mengimbau kepada wisatawan untuk tidak ikut mendekati kawah Bromo saat ritual pelemparan hasil bumi ke dalam kawah Bromo. Hal itu mengingat gunung setinggi 2.329 Mdpl itu masih berstatus waspada.
"Itu kendala kami. Sementara dari Vulkanologi (Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi) yang namanya status waspada itu, 2,5 kilometer dari kawah Bromo itu," ucap John.
Pihak TNBTS pun sudah membangun tapal batas yang jaraknya 2,5 kilometer dari kawah Gunung Bromo.
Hal berbeda diperlakukan untuk warga Suku Tengger yang akan menjalankan hari besarnya. Pihak TNBTS tidak bisa melarang karena pelemparan hasil bumi ke kawah Gunung Bromo merupakan bagian dari ritual Kasada.
"Sebetulnya tidak boleh. Aturan tidak boleh. Namanya masarakat suku, itu kepercayaan mereka. Dan mereka sudah biasa," kata dia.
(Baca juga: Peringatan Yadnya Kasada Bromo 2017 Akan Digelar Lebih Meriah)