MAKASSAR, KOMPAS.com - Ratusan warga Galesong, Kabupaten Takalar, berbondong-bondong ke Kota Makassar menumpangi puluhan perahu jolloro untuk melakukan aksi demonstrasi menolak penambangan pasir putih untuk kepentingan reklamasi Pantai Losari, Minggu (11/6/2017).
Saat ini, penambangan pasir laut di pesisir Pantai Galesong Raya serta Sanrobone di Kabupaten Takalar terus dilakukan.
Pasir di pesisir pantai di Kabupaten Takalar ini disedot oleh kapal motor dan dibawa ke Makassar untuk pelaksanaan reklamasi Pantai Losari yang dijadikan kawasan elit yang diberi nama Center Poin of Indonesia (CPI) yang dibangun oleh pengembang.
Baca juga: Gugatan Reklamasi Pantai Losari Ditolak, Warga Nelayan Marah dan Berteriak
Setibanya di Makassar, warga Takalar ini sempat membakar ban bekas di jalan masuk ke kawasan CPI. Warga juga membentangkan spanduk dan melakukan aksi teatrikal kehidupan nelayan Galesong yang gusur dengan penambangan pasir laut.
Dalam aksinya, warga Takalar menuntut Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Takalar Burhanuddin Baharuddin mencabut izin penambangan pasir yang telah dikeluarkannya.
Warga juga menuntut perusahaan penambangan yang saat ini beroperasi agar menghentikan aktivitas penambangannya.
"Semoga penolakan tambang yang kami lakukan ini berhasil untuk menyelamatkan perairan Galesong. Semoga tuntutan kami sebagai warga dipenuhi oleh pemerintah untuk penyelamatan lingkungan hidup di Kabupaten Takalar," kata pendiri Forum Pemerhati Galesong, Aimal yang mendampingi warga Takalar berdemonstrasi di Makassar.
Baca juga: Reklamasi Pantai Losari, Nelayan Mengaku Dibuang seperti Sampah
Usai melakukan aksi demonstrasi, warga Kabupaten Takalar pun membubarkan diri dan kembali pulang ke kampungnya dengan menumpangi puluhan perahu jolloro.