Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Rugi Proyek Tol Semarang-Batang Tak Jua Dibayar, Warga Protes

Kompas.com - 05/06/2017, 14:03 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Hingga kini, uang ganti rugi rumah dan tanah yang terkena proyek Tol Semarang-Batang di Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, tak juga dibayar. Padahal warga sudah melengkapi berkas persyaratan. 

Protes dilakukan dengan cara memasang spanduk beramai-ramai. Menurut salah satu warga, Hadi (49), rumahnya yang ada di pinggir Jalan Protomulyo, terkena proyek tol.

Warga RT/RW 01/08 Desa Protomulyo ini mengaku mendapat ganti rugi sekitar Rp 440 juta. Namun hingga kini, uang ganti rugi belum dibayarkan. Padahal pengerjaan jalan tol terus berlangsung.

“Rumah–rumah yang ada di samping rumah saya sudah dibayar dan dibongkar, serta diratakan dengan alat berat,” ucapnya, Senin (5/6/2017).

Pengerjaan proyek tersebut, membuat jalan kampung dan selokan ditutup. Akibat penutupan ini, rumah warga kerap kebanjiran ketika turun hujan. Sedangkan jika musim panas, jalan dan rumah mereka berdebu. 

“Anak saya sekarang sakit pernapasan. Saya juga tidak bisa istirahat bila siang hari, karena bising suara alat berat yang memasang pancang jalan,” jelasnya.

(Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Semarang-Batang Milik Warga Kendal Salah Ukur)

 

Hal senada diakui Riyantun. Ibu ini mengaku, rumahnya sering kebanjiran bila turun hujan. Padahal, lantai rumahnya masih tanah. “Karena kemasukan air, lantai rumah jadi licin,” ungkapnya.

Riyantun mengaku, dirinya sudah membeli tanah untuk persiapan pindah. Uang yang digunakannya untuk membeli tanah, dari hutang.

“Pikir saya, setelah saya setuju dan tanda tangan kesepakatan harga, selang beberapa minggu uang cair. Tapi sudah sekitar dua bulan lebih, ternyata uang belum cair. Saya jadi bingung, karena dikejar-kejar hutang,“ tuturnya.

Ia berharap, pemerintah segera membayar ganti rugi rumah dan tanahnya. “Apalagi setiap hari, di depan rumah saya, truk dan alat berat lalu lalang. Saya takut dan sering deg-degan ,” jelasnya.

Kepala Desa Protomuluo Kaliwungu Selatan, Jumarno mengatakan, di daerahnya ada 227 bidang tanah yang terkena proyek tol Semarang-Batang. Namun hingga kini, yang terbayar baru sekitar 92 bidang. Sisanya masih menunggu.

Keterlambatan pembayaran, sambung Jumarno, kerap membuat warga mengeluh dan bertanya pada dirinya. “Saya kasihan pada warga yang tanahnya terkena proyek tol,” ungkapnya.

(Baca juga: Tolak Ganti Rugi Lahan Tol Semarang-Batang, Ganjar Persilakan Ambil Jalur Hukum )

Sementara itu, pengawas lapangan PT Waskita, Ernantiyo Nugroho menjelaskan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) sebaiknya segera menyelesaikan pembayaran ganti rugi. Sebab warga butuh uang untuk membeli tanah dan rumah yang baru.

“Warga sebenarnya hanya minta segera dilakukan pembayaran ganti rugi," terangnya.

Menurut Nugroho, pembayaran itu juga bisa mempercepat pembangunan jalan tol. Sebab mereka segera pindah, dan penggusuran bisa langsung dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com