Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan Tol Semarang-Batang Milik Warga Kendal Salah Ukur

Kompas.com - 19/05/2017, 20:01 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com - Pengukuran tanah milik warga Kendal, Jawa Tengah, yang terkena proyek pembangunan jalan Tol Semarang-Batang, banyak ditemukan kesalahan.

Hal itu diketahui setelah tenaga ahli utama staff kepresidenan, Usep Setyawan, melakukan pertemuan dengan warga Kendal yang tanahnya terkena proyek tol, di gedung OR pemerintah Kabupaten Kendal, Jumat (19/5/2017) petang.

Menurut Usep, dari pertemuannya dengan warga, kepala desa, camat serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Kendal, Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta tim appraisal ditemukan sejumlah masalah, terutama soal pengukuran.

Sebab, luas tanah yang terdata di sertifikat warga, tidak sesuai dengan hasil pengukuran tim pembebasan tanah jalan Tol Semarang-Batang di Kendal.

“Ada perwakilan 9 desa yang ikut dalam pertemuan ini," kata Usep.

(Baca juga: Tolak Ganti Rugi Lahan Tol Semarang-Batang, Ganjar Persilakan Ambil Jalur Hukum )

 

Usep meminta, warga yang tanah dan rumahnya terkena proyek tol, melakukan pertemuan dengan kepala desa. Setelah ada titik temu, bersama-sama ke kantor BPN Kendal, untuk melakukan ukur ulang.

“Kami beri waktu satu bulan untuk berembug. Kalau tetap tidak bisa menyelesaikan masalah, kami akan turun lagi,” ujarnya.

Usep menjelaskan, dalam ganti rugi tanah untuk jalan tol, pemerintah akan memberikan seadil-adilnya dan tidak merugikan masyarakat.

(Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Semarang-Batang Terganjal Tanah Wakaf)

Perwakilan warga, Munawar menegaskan, warga sebenarnya tidak menolak pembangunan jalan tol. Bahkan sangat mendukung.

“Tapi kami ingin ada keterbukaan, dan ukurannya sesuai dengan surat tanah kami," ungkapnya seraya berharap ada pemutakhiran data agar tidak ada warga yang dirugikan.

Kepala desa Rejosari Kecamatan Ngampel, Komarudin, yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan, siap melakukan pertemuan dengan warganya untuk mencari yang terbaik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com