JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mempersiapkan kader internal untuk dimajukan dalam Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.
"Kami sudah mempersiapkan sosok UU Ruzhanul Ulum, Bupati Tasikmalaya, untuk Pilkada Jabar," ujar Wakil Ketua Umum PPP Fadly Nurzal di dalam konferensi pers di Kantor DPP PPP, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2017).
PPP mempersilakan Uu untuk mensosialisasikan diri sebagai bakal calon kepala daerah Jawa Barat kepada masyarakat. Agustus 2018 mendatang, Badan Pemenangan Pemilu PPP akan mengevaluasi sosialisasi Ulum dan disandingkan dengan hasil survei internal.
"Dari evaluasi itu nanti dilihat gimana peluang dia. Bisa (maju)? Atau enggak bisa? Ditempatkan jadi yang nomor satu? Atau nomor dua? Nanti dilihat," ujar Fadli.
Sosok eksternal
Meski demikian, jika survei menunjukkan elektabilitas Uu tidak meyakinkan, maka PPP akan mendukung sosok lain yang dinilai pantas dijagokan.
PPP memiliki dua poin indikator tentang siapa sosok eksternal yang bakal dijagokan dalam Pilkada Jabar, yakni elektabilitas dalam survei dan segi kecakapan dalam bekerja.
"Tetapi tidak selamanya pendekatannya ke survei ya. Bahwa survei pendekatan pertama, iya. Tapi kan ada soal kemampuan, kecakapan dan track record dia menyelesaikan masalah," ujar Fadly.
"Kalau dia menjadi kepala daerah, track record dia menyelesaikan masalah gimana? Cekatan enggak? Straight to the point enggak?" lanjut dia.
(Baca juga: Diundang Prabowo Jelang Pilkada Jabar, Apa Syarat untuk Deddy Mizwar?)
Tentang siapa sosok yang dinilai cakap dan mempunyai elektabilitas positif, Fadly memilih untuk melihat perkembangan survei pada Agustus 2017 mendatang terlebih dahulu.
Fadly juga memastikan, siapa pun yang akan dijagokan dalam Pilkada Jabar, partai berlambang kabah itu tetap harus berkoalisi dengan partai politik lainnya lantaran perolehan kursi legislatif daerah yang tidak memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon sendiri.