Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut 4 Siswa Disetrum, Wali Kota Malang Kumpulkan Kepala Sekolah

Kompas.com - 05/05/2017, 21:17 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang M Anton mengumpulkan seluruh kepala sekolah tingkat dasar di Aula SMKN 2 Kota Malang, Jumat (5/5/2017). Pengumpulan itu buntut dari kasus penyetruman empat siswa SDN Lowokwaru 3 Kota Malang oleh kepala sekolahnya.

Anton meminta, seluruh kepala sekolah menjadikan kasus itu sebagai pembelajaran bersama.

"Marilah kita sikapi masalah itu dengan arif dan bijaksana. Karenanya saya berpesan kepada kepala sekolah agar lebih berhati-hati lagi dalam mendidik siswa," katanya dalam rilis yang dterima Kompas.com, Jumat (5/5/2017).

(Baca juga: Kepala SD di Kota Malang yang Setrum 4 Siswanya Dipecat)

Meski demikian, Anton meminta seluruh kepala sekolah tetap semangat mengajar. Ia mengingingkan kasus ini segera diluruskan.

"Kasus ini harus segera kita luruskan dengan baik. Saya dengar pihak keluarga juga sudah ada titik temu dan tentunya Pemerintah Kota Malang sudah terjun langsung menangani masalah ini," jelasnya.

Anton mengajak seluruh masyarakat memahami fungsi seorang guru. Menurutnya, tidak ada satu pun guru yang ingin mencederai anak didiknya.

"Tidak ada niatan sedikit pun dari guru untuk mencederai anak didik. Karena itu harus ada juga pemahaman dari masyarakat akan tugas guru dalam mendidik," ungkapnya.

(Baca juga: Ini Penjelasan Pihak Sekolah soal Terapi Setrum untuk 4 Siswa SD)

 

Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji meminta Dinas Pendidikan Kota Malang memberi motivasi kepada seluruh guru supaya tetap semangat dalam mengajar.

"Saya sudah minta kepada Dinas Pendidikan agar memberi motivasi kepada para guru sehingga tidak merasa ketakutan berlebih dalam mendidik. Saya juga berpesan agar tidak ada kriminalisasi terhadap guru," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Minggu (30/4/2017) malam, RA salah satu siswa kelas VI di SDN Lowokwaru 3 Kota Malang mengaku disetrum oleh kepala sekolahnya, Tjipto Yhuwono.

Didampingi orang tauanya, Anita, RA mengatakan penyetruman itu membuat sejumlah organ tubuhnya ngilu dan mimisan. Penyetruman dilakukan pada Selasa (25/4/2017) dan berlangsung sekitar tiga menit.

Ada empat siswa yang disetrum. Selain RA, juga ada MK, MZ dan MA yang mengalami hal yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com