Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemancing Hilang di Rawapening, Perahu Ditemukan Terbalik

Kompas.com - 10/04/2017, 08:24 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Seorang pemancing bernama Cahyo (50), warga Dusun Tarukan, RT 1 RW 5, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, dilaporkan hilang di Danau Rawapening, Minggu (9/10/2017) malam.

Upaya pencarian dilakukan oleh tim SAR Bumi Serasi, BPBD, Polsek, aparat TNI bersama nelayan setempat dengan mengunakan tujuh perahu menyisir dari Sungai Bejalen hingga ke titik ditemukannya perahu yang dibawa korban.

Baca juga: Danau Rawapening Disiapkan untuk "Venue" Dayung Asian Games 2018

Namun hingga pukul 23.00 WIB, pencarian belum membuahkan hasil.

Info orang hilang di Rawapening tersebut pertama kali dilaporkan oleh pemilik perahu Suroyo, warga Bejalen, RT 07 RW 1, Ambarawa.

Korban yang sejak siang menyewa perahunya hingga minggu petang belum kembali. Sementara nelayan lainnya menemukan perahu yang bersangkutan dalam kondisi terbalik di tengah danau.

"Ada orang pinjam perahu sampai maghrib belum pulang, akan tetapi perahu ditemukan dalam keadaan terbalik. Lokasi sudah ditandai," ungkap Koko Qumarullah, warga Bejalen, Senin (10/4/2017) pagi.

Identitas korban diketahui setelah pihak keluarga datang mencari ke lokasi. Saat ditujukkan sepeda motor yang ditinggal di rumah warga di Bejalen, pihak keluarga membenarkan sepeda motor tersebut milik korban.

"Ada keluarga yang mencari, dipastikan kendaraannya betul dan cocok bahwa kendaraan memang punya korban," jelasnya.

Baca juga: Menteri PUPR: Danau Rawapening Belum Siap untuk "Venue" Dayung Asian Games 2018

Upaya pencarian kembali dilakukan, Senin pagi dengan menambah jumlah personel SAR yang dibagi dalam dua lokasi pencarian. Yakni di Bejalen dan di Sumurup, Bawen.

"Hasil koordinasi dengan kepala desa dan Bhabinkamtibmas pencarian dihentikan sementara pukul 24.00 dan pagi ini jam 06.00 kembali dilanjutkan," imbuhnya.

Kompas TV Namun, terdeteksi akan ada bencana longsor susulan, petugas pun meminta semua tim untuk berhenti melakukan pencarian dan menyelamatkan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com