Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Menjaga Warisan Sambu Mamasa

Kompas.com - 05/03/2017, 10:57 WIB
Junaedi

Penulis

MAMASA, KOMPAS.com - Kerja keras Lasarus mengembangkan batik sambu tradisional khas Mamasa, Sulawesi Barat, mulai berbuah manis. Kini semakin banyak peminat batik sambu dan ini menarik pengrajin lain untuk menekuni usaha serupa.

Meski belum sepopuler batik atau ulos, kerajinan kain tradisional asal Kabupaten Mamasa ini tidak kalah cantik dan menariknya dari kerajinan kain lain di Nusantara.

Galeri berukuran empat kali lima meter milik Lasarus di Mamasa menjadi saksi awal usaha kerajinan sambu mamasa yang ia tekuni sejak 25 tahun lalu.

Modalnya berupa sebuah alat tenun tradisional peninggalan orangtua Lasarus. Ia bersama istrinya kemudian mencoba membuat kerajinan tangan berbahan kain.

Berbekal semangat dan motivasi untuk memopulerkan dan melestarikan kain sambu sebagai salah satu kekayaan budaya mamasa, seperti batik dan ulos, Lasarus menciptakan beragam kerajinan tangan berbahan dasar kain sambu. Ia membuat selendang, jas, baju, celana, hingga aneka tas cantik.

Kini tidak kurang dari 80 pengrajin yang dibagi empat kelompok dan tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Mamasa menjadi mitra Lasarus.

Dalam sebulan, usaha kerajinan tangan milik Lasarus ini mampu menghasilkan rata-rata lebih dari 200 lembar kain sambu.

Satu lembar kain sambu dijual dengan harga Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per lembar, tergantung motif dan ukurannya.

Dari hasil usahanya, Lasarus mampu meraup keuntungan bersih rata-rata Rp 10 juta hingga Rp 20 juta saban bulan.

"Sebulan itu rata-rata bisa menghasilkan 200 lembar sambu. Kami punya empat kelompok pengrajin," ujar Lasarus.

Kerja keras dan kesabaran Lasarus membina usahanya telah menginspirasi pengrajin – pengrajin lain yang melihat potensi bisnis sambu. Warga sekitar pun mulai menggeluti usaha ini.

Mereka tidak lagi terpaku dengan produk-produk kerajinan yang sudah lama dikenal, namun mereka juga sudah mulai mengembangkan bergam produk kerajinan cantik lain, seperti beragam suvenir untuk menarik minat pasar.

Sayangnya, usaha kerajinan kain sambu ini belum mendapat perhatian sepenuhnya dari pemerintah setempat. Salah satu sebabnya, hasil kerajinan mereka hanya dipasarkan di wilayah Sulawesi Barat, seperti Kabupaten Polewali Mandar dan Mamuju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com