Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lansia Eks Penghuni Panti Jompo Tunas Bangsa Meninggal di RS

Kompas.com - 09/02/2017, 17:46 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Seorang penghuni panti jompo di bawah Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru, M Yamin, yang sempat diungsikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) akibat ditelantarkan beberapa waktu lalu, meninggal dunia.

"Diagnosis sementara, korban meninggal akibat sepsis atau peradangan oleh infeksi," kata Direktur Utama RSUD Arifin Achmad, Nuzelly Husnedi, di Pekanbaru, Kamis (9/2/2017).

M Yamin (70) merupakan seorang dari puluhan penghuni panti di bawah Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru. Sebelumnya, dia sempat diungsikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Pekanbaru, oleh Dinas Sosial Provinsi Riau.

Nuzelly menjelaskan, Yamin merupakan pasien rujukan dari RSJ Tampan. Yamin datang ke RSUD Pekanbaru, Rabu (8/2/2017) malam. Saat tiba di RSUD, Yamin sudah dalam kondisi yang memprihatinkan sebelum akhirnya meninggal pukul 10.00 WIB tadi.

Menurut Nuzelly, riwayat korban yang diketahui tinggal di panti dengan kondisi yang tidak layak tersebut bisa menjadi salah satu penyebab meninggalnya korban.

"Kalau dilihat secara medisnya itu bisa saja jadi penyebabnya. Kondisi tubuh yang menurun jadi penyebab terkena infeksi," ujarnya.

Untuk selanjutnya, dia mengatakan, RSUD akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Riau untuk mengurusi korban yang kini masih berada di rumah sakit tersebut.

Yayasan Tunas Bangsa menjadi sorotan setelah terungkapnya seorang bayi berusia 18 bulan bernama M Zikli yang meninggal pada akhir Januari 2017 lalu. M Zikli merupakan salah satu anak dari penghuni panti di bawah Yayasan Tunas Bangsa tersebut.

Keluarga korban yang curiga dalam peristiwa kematian M Zikli kemudian melapor ke polisi. Lembaga Perlindungan Anak Riau dan Dinas Sosial Riau turut ambil andil guna mengungkap kasus tersebut.

Hasilnya, Dinas Sosial Riau, LPA Riau, dan Polisi kembali menemukan panti lain yang dikelola Yayasan Tunas Bangsa.

Dari temuan itu, mereka mendapati puluhan orang dengan gangguan jiwa serta jompo. Kondisi mereka sangat memprihatinkan, dikurung di kerangkeng besi dengan kondisi tubuh kurus kering. Beberapa fakta memilukan terungkap dari pencarian ini.

Terakhir, Polresta Pekanbaru menetapkan seorang tersangka yang diketahui sebagai pemilik yayasan tersebut, yakni Lili Nurhayati (49). Dari penetapan tersangka itu, polisi kemudian melakukan pengembangan dan berhasil menemukan 17 anak-anak penghuni panti asuhan usia 3-9 tahun yang sempat disembunyikan tersangka.

Saat ini, anak-anak tersebut masih diamankan di rumah aman Dinas Sosial Provinsi Riau. Sementara itu, puluhan warga lansia dan ODGJ masih diamankan di RSJ Pekanbaru.

(Baca juga: Cerita Penghuni Panti Jompo Hidup di Kamar Kumuh hingga Makan Kecoa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com