SLEMAN,KOMPAS.com - Ayah salah satu mahasiswa peserta The Great Camping (GC) XXXVII yang saat ini masih dirawat di RS Jogja International Hospital (JIH) menyayangkan pengunduran diri Harsoyo sebagai Rektor UII.
Pasalnya, Harsoyo dipandang sebagai sosok rektor yang santun, cepat dalam merespons insiden Great Camping dan terbuka dengan pihak keluarga.
"Kalau secara pribadi saya kurang setuju sekali (Harsoyo mengundurkan diri)," ujar Mardianto, ayah dari Fatur Rohim, salah satu mahasiwa peserta Great Camping XXXVII yang dirawat di RS JIH, Jumat (26/01/2017).
(baca: Buntut Meninggalnya 3 Mahasiswa, Rektor UII Mengundurkan Diri)
Mardianto menuturkan, meski belum lama kenal, namun ia menilai Harsoyo merupakan sosok pribadi yang santun. Selain itu, cepat merespons insiden Great Camping dan terbuka dengan pihak keluarga.
"Kami memang tidak bertemu setiap hari, tetapi saat bertemu orangnya sangat santun, baik," urainya
Mardianto mengaku lebih tidak ikhlas jika mundurnya Harsoyo karena desakan.
"Kami kurang iklas, sebaiknya jangan mudur karena dimundurkan, jangan sampai mundur karena terpaksa," tandasnya.
(baca: Mengundurkan Diri, Rektor UII Minta Maaf kepada Bangsa Indonesia)
Harsoyo sebelumnya menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, Kamis (26/1/2017).
Pernyataan itu disampaikan Harsoyo di hadapan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek) RI Muhammad Nasir dalam rapat tertutup dengan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah V Yogyakarta.
"Sebagai pimpinan dan tanggung jawab moral, saya mengundurkan diri. Kesalahan mutlak pada pimpinan. Saya memohon maaf sebesar-besarnya karena telah mencoreng nama baik pendidikan Indonesia," ujar Harsoyo.
(baca: Ketua Mapala UII Meminta Maaf kepada Keluarga Korban Diksar)
Harsoyo menyampaikan permintaan maaf kepada bangsa Indonesia karena telah mencemarkan dunia pendidikan dengan adanya tindak kekerasan yang seharusnya tidak boleh terjadi.
Selain itu, dia berharap agar kejadian tindak kekerasan tidak terulang kembali.