Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek: Rektor Harus Tegas Melarang Tindak Kekerasan di Kampus

Kompas.com - 27/01/2017, 14:02 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi M Nasir meminta pimpinan perguruan tinggi tegas untuk melarang tindak kekerasan di dalam kampus. Apapun alasannya, kekerasan tidak diperbolehkan.

“Saya tidak lagi mengimbau, tapi sudah mewajibkan, karena peraturan menteri sudah ada. Saya mewajibkan para rektor baik negeri maupun swasta, masalah kekerasan kampus agar dihindari, jangan sampai ada lagi kekerasan lagi,” kata Nasir, seusai memberi kuliah umum di kampus Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/1/2017).

Nasir mengatakan, jika dalam kampus terjadi satu kekerasan hingga berpotensi menjadi tindak pidana, maka penanganannya diserahkan kepada pihak kepolisian. Jika sudah ada kekerasan itu, Menristek mengaku tidak akan ikut intervensi.

“Kalau itu (keluarga) tidak menuntut jika dalam ada kekerasan berarti ada tindak pidana. Tapi kami tidak ingin intervensi itu, kami serahkan pihak berwajib untuk menindaklanjuti kekerasan di dalam kampus,” ucapnya.

Seperti diberitakan, tiga mahasiswa meninggal dunia dalam kegiatan pendidikan dasar Mapala Universitas Islam Indonesia di Gunung Lawu, Karanganyar pada 13-20 Januari 2017. Mereka adalah Muhammad Fadhli, Syaits Asyam dan Ilham Nurfadmi Listia Adi.

Imbas dari kejadian itu, Rektor UII mengundurkan diri dari jabatannya.

Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyarankan pihak perguruan tinggi untuk melakukan audit pada sistem pelatihan pendidikan dasar yang digunakan. Audit pelatihan, bisa juga untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi.

“Kampus harus lakukan pembinaan. Baik juga kampus bisa lakukan audit pelatihannya. Jadi, teori klasik seperti apa, ketika outdoor seperti apa, di lapangan seperti apa. Pasti ketahuan (dengan Audit), saat kejadian itu pas pelatihan apa,” ujar Ganjar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com