Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batam Cari Tempat Pemindahan Peternak Ayam, Ikan, dan Babi

Kompas.com - 23/01/2017, 15:18 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Badan Pengusahaan Batam, Kepulauan Riau, tengah mencari tempat untuk memindahkan para peternak di sekitar Waduk Duriangkang. Selain ayam, para peternak itu memelihara 1.800 ekor babi.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Hatanto Reksodipoetro menuturkan, areal penyangga waduk Duriangkang tidak boleh dialihfungsikan. Lahan itu hanya boleh dijadikan hutan sebagai areal tangkapan air.

"Faktanya, ada banyak aktivitas di sana, peternakan dan pertanian. Tidak hanya babi, ada ayam juga ikan," ujarnya di Batam, Senin (23/1/2017).

Aktivitas itu menurunkan kualitas waduk. Air waduk tercemar limbah peternakan babi, ikan, dan ayam. Padahal, waduk itu memasok hingga 70 persen kebutuhan air Batam. Karena tidak punya sungai dan air bawah tanah, Batam mengandalkan waduk-waduk sebagai sumber air.

Seluruh aktivitas di areal penyangga dan waduk itu memang tidak berizin serta melanggar peruntukan lahan. Namun, BP Batam tidak bisa begitu saja mengusir peternak dan memusnahkan peliharaan mereka. "Harus cari tempat untuk relokasi," ujarnya.

Keterbatasan lahan di Batam membuat relokasi tidak mudah. Selain itu, warga di kawasan lain dikhawatirkan akan menolak bila ada peternakan di dekat permukiman mereka.

Para peternak itu juga berkali-kali menyatakan penolakan. Mereka sudah bertahun-tahun beraktivitas di sana.

"Jangan tanya kenapa dari dulu tidak dilarang. Kami baru bertugas dan salah satu konsentrasi kami memulihkan fungsi waduk serta areal penyangganya," ujar Hatanto yang belum setahun menjabat kepala BP Batam itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com