Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PJT Jatiluhur: Banjir Tol Jakarta-Cikampek Akibat Alih Fungsi Lahan

Kompas.com - 15/11/2016, 19:52 WIB
Reni Susanti

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Perum Jasa Tirta (PJT) Jatiluhur menilai, banjir yang menggenangi jalan Tol Jakarta-Cikampek di Km 37, Cikarang, Kabupaten Bekasi, bukan karena luapan air sungai. Namun, akibat hilangnya daerah resapan air karena alih fungsi lahan dan buruknya drainase.

Direktur II PJT II Jatiluhur, Harry M Sungguh mengatakan, daerah di kawasan Delta Mas dulunya wilayah resapan air. Karenanya, jika hujan turun akan langsung terserap.

“Tapi sekarang, sawah-sawah dan daerah resapan air di kawasan tersebut telah berubah menjadi kawasan komersil,” ujar Harry, Selasa (15/11/2016).

Baca juga: Banjir Mulai Surut, Tol Cikampek Arah Jakarta Sudah Bisa Dilalui

Selain itu, sambung Harry, posisi jalan tol lebih rendah ketimbang bangunan beton di daerah Delta Mas.

Akibatnya, saat curah hujan tinggi, air akan berkumpul di daerah paling rendah, yakni jalan tol sehingga banjir.

Jadi, menurut Harry, banjir di jalan tol itu bukan disebabkan luapan air sungai. Melainkan, air hujan sudah tak punya rumah lagi. Karena tempat air bernaung berupa daerah resapan sudah dilapisi beton menjadi kawasan komersial.

Harry pun membantah anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa banjir di Karawang karena limpasan air Jatiluhur. Ia mengatakan, air yang dikeluarkan dari Jatiluhur pasca-dibukanya Waduk Saguling masih normal.

“Air yang dikeluarkan Jatiluhur masih aman di kisaran 450 meter kubik per detik, titik kritisnya berada di 800 m3 per detik. Tahun 2010, air yang dikeluarkan mencapai 750 m3/detik dan Karawang banjir,” terangnya.

Saat ini, tinggi muka air (TMA) Jatiluhur 107,84 mdpl, sedangkan ambang batasnya di 109 mdpl.

Untuk mengecek kondisi air sungai, pihaknya memasang 50 automatic water level recorder (AWLR) atau alat pendeteksi ketinggian air sungai. Alat ini terawasi dari ruang kontrol, sehingga jika terjadi sesuatu, bisa segera mengambil tindakan.

“Banjir di Karawang bukan karena Jatiluhur, tapi luapan sungai-sungai di sekitar Karawang,” ucapnya.

Kompas TV Ruas Tol KM 37 Sudah Bisa Dilalui Kendaraan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com