BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan, tidak semua orang dari 62 penumpang bus pariwisata yang terguling di ruas jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali), Kamis (3/11/2016) subuh, akan ikut dalam aksi unjuk rasa 4 November di Jakarta.
"Cuma sebagian besar penumpang yang mau ikutan unras ke Jakarta," kata Yusri saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis siang.
Yusri membenarkan jika dua korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut akan ikut dalam aksi unjuk rasa. "Betul (ikut aksi unjuk rasa)," sebutnya
Sebelumnya diberitakan, bus pariwisata dengan nomor polisi AA 1600 G terguling di kilometer 115.200 ruas jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) pada Kamis (3/11/2016) sekira pukul 03.30 WIB. "Jumlah penumpang sebanyak 62 orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus melalui ponselnya, Kamis pagi.
Lebih lanjut Yusri menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut. Menurut dia, pada saat itu bus melaju dari arah Palimanan menuju Cikopo, setiba di tempat kejadian, bus tersebut menabrak truk yang dikemudikan oleh Aris (35), warga Cikarang Utara, Bekasi yang tiba-tiba pindah jalur dari jalur lambat ke jalur cepat.
"Sehingga bus tidak terkendali, oleng ke kanan, masuk median dan terguling," jelasnya.
Dari keterangan sopir bus, Ahmad Sakir (31), para penumpang bus akan mengikuti aksi unjuk rasa 4 November di Jakarta. "Rencananya akan melakukan Unras di Jakarta," tuturnya.
Dalam kecelakaan tersebut dua penumpang tewas, yakni Sarjono (47), warga Kampung Klegen Gatak, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sawon, Kabupaten Bantul, dan Cipto Suwarno (63), warga Sukoharjo, Klaten, yang meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Baca: Korban Tewas Kecelakaan Bus di Cipali Bertambah Jadi 2 Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.