Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Murid SD Sakit Perut, Diduga Keracunan Cilok

Kompas.com - 25/10/2016, 23:29 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Puluhan murid SDN 28 Mataram, Nusa Tenggara Barat, diduga mengalami keracunan makanan seusai menyantap bakso cilok pada saat jam istirahat.

Juru bicara Polres Mataram, AKP M Arnawa, mengatakan bahwa pada saat istirahat, seorang siswa mengeluh sakit perut ke salah satu guru. Siswa tersebut diberi pertolongan dan pengobatan di sekolah.

Beberapa menit kemudian, jumlah siswa yang mengeluh sakit pada bagian perut semakin bertambah. Korban diduga keracunan seusai mengonsumsi bakso cilok yang dibeli di luar area sekolah.

Dengan dibantu para guru dan warga sekitar, siswa yang mengeluh sakit kemudian dibawa ke Puskesmas Pagesangan.

"Korbannya langsung dibawa ke puskesmas sebanyak 23 orang dan 4 orang dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota Mataram," kata Arnawa, Selasa (25/10/2016).

Arnawa menambahkan, menurut informasi dari keluarga korban, saat ini para siswa yang mengeluhkan sakit perut telah pulang ke rumah masing-masing.

Adapun Saiful (32), pedagang cilok, telah diamankan di Polres Mataram beserta gerobak dan sisa bakso cilok dagangannya.

Polisi akan melakukan uji laboratorium ke Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Mataram untuk memastikan kandungan cilok yang diduga meracuni siswa SD 28 Mataram.

"Asal-usul belum diketahui masih dilakukan penyelidikan. Apakah itu (cilok) bekas kemarin atau baru kita belum tahu," kata Arnawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com