Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Persen Burung Migran Alami Penurunan Populasi

Kompas.com - 21/10/2016, 06:05 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com –  Empat puluh persen dari 2.000 jenis burung migran mengalami penurunan populasi. Sebanyak 200 jenis burung di antaranya terancam secara global.

Penurunan ini antara lain disebabkan oleh rusaknya habitat tempat tinggal burung. Lingkungan yang berubah sehingga burung ini tidak bisa mengembangkan kehidupannya.

Kondisi ini dipaparkan oleh Panji Ahmad Fauzan, staf biodiversitas Burung Indonesia di depan pemangku kepentingan lingkungan hidup di kantor Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah (BLHRD) Provinsi Gorontalo, Kamis (20/10/2016).

Banyak burung migran yang terbang ribuan kilometer dari lokasi berbiak menuju lokasi tropis. Mereka menempuh perjalanan panjang melintasi benua dan samudera.

“Burung migran ini juga merupakan indikator lingkungan. Jika satu kawasan sudah rusak biasanya burung-burung ini sudah tidak mau singgah,” kata Panji.

Fenomena kadatangan burung ini juga menjadi penanda bagi masyarakat untuk bercocok tanam, seperti yang dilakukan oleh masyarakat pinggiran Danau Limboto.

Kehidupan burung migran di Gorontalo saat ini mengalami masalah dengan perubahan bentang alamnya.

Proses membangunan tanggul besar yang membelah badan danau ini telah membendung air yang biasanya mengaliri sawah-sawah di sekitarnya.

Tanggul besar ini juga memudahkan para pemburu satwa untuk mendekati buruannya.

Para pemburu yang menggunakan senapan angin ini lebih mudah mengakses lokasi yang banyak burungnya hingga ke tengah danau tanpa bersusah payah.

Perburuan satwa liar ini turut menyumbang penuruanan populasi burung migran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com