Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-ancaman Bom, Rumah Dinas Risma Dijaga Lebih Ketat

Kompas.com - 20/10/2016, 16:06 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Jalan Sedap Malam, Surabaya, dijaga ketat setelah aksi teror, Rabu (19/10/2016) malam. Petugas jaga yang sebelumnya jumlahnya hanya dua orang di satu sisi pintu kini menjadi empat petugas.

Demikian juga penjagaan di kantor Balai Kota Surabaya yang turut diancam.

Selain penambahan personel Linmas dan Satpol PP, pengamanan juga dilakukan secara tertutup oleh polisi.

"Oleh polisi pengamanan tertutup, dari kami pengamanan terbuka," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser, Kamis (20/10/2016).

Petugas keamanan di Balai Kota, kata dia, bertindak lebih waspada dengan memantau semua pengunjung yang keluar dan masuk ke Balai Kota. 

Untuk rumah dinas Wali Kota Surabaya, sebut Fikser, memang saat ini dalam keadaan tertutup karena Risma saat ini sedang berada di luar negeri.

"Rumah dinas memang tidak pernah ditempati, hanya untuk menerima tamu dan pelaksanaan acara tertentu," katanya.

Fikser memastikan, meski pengamanan ditambah, pelayanan kepada masyarakat di Balai Kota Surabaya dipastikan tidak terganggu.

Seperti diberitakan, rumah dinas Risma diteror seseorang melalui sambungan telepon, kemarin sore. Ancaman teror diterima Riaman, petugas piket keamanan penjaga rumah dinas Risma, pada pukul 15.23 WIB.

Peneror mengaku bernama Helmi dengan nomor telepon yang muncul di layar celler ID, 0815-5403-2842. Peneror mengancam akan meledakkan rumah dinas Risma dan gedung Balai Kota jika dalam tiga hari ke depan lokalisasi Dolly tidak dibuka lagi.

Polisi saat ini terus melacak siapa pemilik nomor tersebut. 

Baca: Ancam Ledakkan Rumah Dinas Risma, Peneror Minta Dolly Dibuka Lagi

Kompas TV Dolly, Kawasan Prostitusi Jadi Kampung Wisata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com