Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada 181 Hektar Permukiman Kumuh di Gresik

Kompas.com - 19/10/2016, 07:25 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik, Djoko Sulistio Hadi menyebutkan, masih ada sekitar 181 hektar kawasan perumahan dan permukiman kumuh di wilayahnya.

“Dari data yang saya dapatkan, areal kumuh itu tersebar di seratus tiga desa dan kelurahan, yang terdapat di lima kecamatan,” jelas Djoko, Selasa (18/10/2016).

“Tapi untuk menghilangkan kawasan kumuh ini, memang diperlukan koordinasi dari semua pihak, lebih-lebih dengan SKPD terkait untuk mengambil perannya sesuai tugas dan fungsinya masing-masing,” sambungnya.

Hanya saja, Djoko enggan menjelaskan secara detail desa mana saja yang masuk dalam kategori kumuh tersebut. Ia hanya memastikan bahwa permukiman kumuh itu terdapat di lima kecamatan yang meliputi Kecamatan Kota, Kebomas, Manyar, Menganti, serta Driyorejo.

“Makanya, selain pimpinan SKPD terkait, kami juga mengundang camat yang memimpin lima kecamatan tersebut untuk sosialisasi. Dengan harapan, sosialisasi ini dapat diteruskan ke tingkat lebih bawah yakni, kepala desa dan lurah setempat,” jelasnya.

Untuk menghapus kawasan perumahan kumuh sampai nol persen pada tahun 2019, Pemkab Gresik juga bertekad merealisasikan peningkatan akses air minum serta pembenahan infrastruktur sanitasi terpadu dengan program lainnya.

Program itu sudah disanggupi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gresik, Bambang Isdianto. Bambang mengatakan, sebagai tahap awal, pihaknya bakal melaksanakan program perbaikan dan pembangunan saluran air.

“Tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan program perbaikan dan perbaikan saluran air, dengan total anggaran mencapai Rp 4,5 miliar dari dana APBN. Ini merupakan upaya terbaik untuk menghilangkan kekumuhan dengan pendekatan program cipta karya,” kata Bambang.

Ia berharap, pada tahun 2019, masyarakat Gresik bisa mendapatkan akses air bersih dari PDAM. Pada tahun depan, bakal ada penambahan produksi PDAM dengan memanfaatkan air dari PT Drupadi sebesar 400 liter per detik, dan PT Dewata Bangun Tirta sebesar 200 liter per detik.

“Ditambah dengan pasokan air dari Bendung Gerak Sembayat (BGS) serta dari air Umbulan, saya yakin pada 2019 seluruh masyarakat Gresik bisa menikmati aliran air PDAM,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com