Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinyatakan Meninggal, Pencarian TKI Korban Topan Megi di Taiwan Dihentikan

Kompas.com - 18/10/2016, 21:46 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO,KOMPAS.com - Pencarian 2 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Ponorogo dan Madiun dihentikan oleh tim pencari korban bencana topan Megi dari Kepolisian Taiwan.  Hal itu dilakukan setelah pencarian selama tiga minggu tidak kunjung menemukan jasad mereka.

Kepolisian Taiwan sudah menyatakan dua TKI yang hilang sejak 27 September 2016 itu meninggal dunia karena jasadnya tidak ditemukan.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Ponorogo, Sumani, mengatakan, tim pencari korban topan Megi sudah tidak bekerja lagi lantaran selama tiga pekan melakukan pencarian dua TKI tak membuahkan hasil.

Kedua TKI tersebut yaitu Hadi Baskoro, 48, warga RT 001/RW 001, Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, dan Basori, 37, warga RT 050/RW 005, Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.

Jasad kedua korban berdasarkan keterangan kepolisian setempat diduga hanyut terseret arus sungai yang mengalir ke laut Taiwan. "Kalau sudah berada dilaut sulit ditemukan jasadnya," ucap dia.

Sumani mengatakan, pihaknya sudah menginformasikan kepada keluarga mengenai penghentian pencarian ini. 

Kendati jasad kedua TKI tak ditemukan, sebut dia, pemerintah dan perusahaan tetap memberikan hak-haknya kepada keluarga korban.

Hak-hak yang diberikan berupa pencairan dana asuransi, sisa gaji, dan tali asih dari perusahaan yang memberangkatkan korban di Taiwan.

Untuk mempercepat pencairan dana asuransi, Dinsosnakertrans, Ponorogo akan berkoordinasi dengan Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Ponorogo.

Surat itu berupa pernyataan atau keputusan tentang kematian TKI asal Ponorogo ,Hadi Baskoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com