Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Korban Mutilasi, Potongan Itu Milik Warga yang Diamputasi

Kompas.com - 08/09/2016, 12:04 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com — Penemuan potongan kaki manusia di kawasan perkebunan sawit PT BPK yang terletak di Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, menghebohkan warga, Rabu (7/9/2016).

Potongan kaki bagian betis sebelah kiri itu terkubur tanah saat ditemukan warga, lalu diduga sebagai bagian tubuh dari korban pembunuhan dengan cara mutilasi.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Andi Yul mengatakan, penemuan potongan kaki itu kemudian dilaporkan masyarakat ke kepolisian dan ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi penemuan potongan kaki itu di kawasan perkebunan.

"Saat ditemukan, di potongan kaki itu juga terdapat perban yang masih menempel," ujar Andi Yul, Kamis (8/9/2016).

Berbekal petunjuk perban yang menempel tersebut, polisi kemudian mengembangkan penyelidikan dan mendatangi setiap rumah sakit yang ada di Pontianak dan sekitarnya.

"Kami bagi tim untuk melacak ke beberapa rumah sakit untuk mendapatkan data apakah ada pasien yang baru saja menjalani operasi amputasi," katanya.

Setelah melacak beberapa rumah sakit, polisi akhirnya mendapatkan informasi bahwa potongan kaki yang ditemukan warga itu adalah milik Sabaran, warga Kabupaten Landak yang menjadi pasien di RSUD Sudarso, Pontianak.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Sabaran, kaki kirinya itu memang sengaja diamputasi karena mengidap penyakit tumor ganas," ungkapnya.

Andi menambahkan, usai menjalani operasi amputasi, Sabaran kemudian meminta pihak keluarga untuk mengubur potongan kaki tersebut. Oleh pihak keluarga, yang salah satunya adalah menantu Sabaran, potongan kaki itu kemudian dikubur di kawasan perkebunan.

"Menantunya kerja di perkebunan dan ikut menguburkan potongan kaki itu," ujar Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com