Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Klarifikasi yang Diterima Ridwan Kamil soal Pembubaran Perpustakaan Jalanan

Kompas.com - 24/08/2016, 12:04 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku telah menerima klarifikasi dari Kodam III Siliwangi terkait insiden pembubaran paksa Komunitas Perpustakaan Jalanan di Taman Cikapayang, Dago, pada 20 Agustus 2016 malam.

Pria yang kerap disapa Emil itu mengatakan, kejadian tersebut murni miskomunikasi. Dari laporan yang diterimanya, saat itu, Kodam tengah melaksanakan operasi pemberantasan aksi kejahatan jalanan.

Fokus operasinya yakni kelompok pemotor yang kerap nongkrong di malam hari. Kejadian itu, menurut Kodam, merupakan dampak dari operasi tersebut. Pasalnya, saat kejadian, komunitas perpusatakaan jalanan berlapak tak jauh dari kumpulan pemotor.

"Untuk insiden ini, saya sudah dialog dengan Kodam, ini A-1 karena tadi Kodam telepon. Tidak betul Kodam menyasar komunitas yang baca, yang ada kepentingan buat masyarakat. Yang terjadi adalah Kodam ini sedang melaksanakan penertiban dalam rangka pemberantasan geng motor," ucap Emil saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Rabu (24/8/2016).

"Kebetulan si kelompok motor itu menurut versi Kodam berdampingan dengan komunitas itu, karena areanya remang-remang, mungkin pada saat pelaksanaan tidak bisa dibedakan mana yang pemotor mana yang komunitas itu. Tidak menyasar ke sana, itu hanya efek saja," tambah dia.

Untuk meluruskan masalah tersebut, Emil mengajak komunitas perpustakaan jalanan untuk berdialog bersama pihak Kodam III Siliwangi.

"Makanya saya, karena mis-komunikasi ingin mengajak komunitas baca jalanan untuk berdialog nanti saya fasilitasi karena tidak betul ada niat melanggar hak demokrasi, hak berkumpul," ujarnya.

Pada dasarnya, kata Ridwan, pihak Kodam tak berniat untuk menutup kegiatan positif dari masyarakat. Kendati begitu, dia menyesalkan insiden tersebut karena aksi sosial dari komunitas perpustakaan jalanan punya misi sama dengan program literasi Pemerintah Kota Bandung yang ingin meningkatkan budaya baca masyarakat.

"Kenapa menyesalkan karena pada dasarnya Bandung ini sedang meningkatkan budaya literasi. Kami ada kewajiban 15 menit anak baca sebelum belajar di kelas baca buku novel, fiksi, meningkatkan budaya literasi dengan perpustakaan di kelurahan, kami buat perpustakaan di taman," tuturnya.

(Baca juga: Dibubarkan TNI, Aktivis Perpustakaan Jalanan Mengadu ke LBH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com