Akhirnya Merah Putih Berkibar di Kampung Oksingsing Papua

PEGUNUNGAN BINTANG, KOMPAS.com - Bendera merah putih akhirnya dapat berkibar kembali di Kampung Oksingsing, Distrik Kalomdol, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Rabu (10/8/2016) siang.

Sebelumnya, warga setempat tak mengibarkan bendera merah putih selama hampir satu dekade karena perbedaan sikap.

Kampung Oksingsing terletak di perbatasan antara Pegunungan Bintang dan Papua Niugini (PNG). Sebanyak 70 keluarga yang bermukim di kampung itu.

Mereka pernah mengungsi ke PNG karena masalah keamanan dan perbedaan ideologi. Namun, mereka kembali ke Pegunungan Bintang berkat himbauan dari pemerintah pusat pada tahun 2007. Ketika kembali, warga menyerahkan sebanyak 45 pucuk senjata.

Di Oksingsing juga berdiri Sekretariat West Papua Interest Association and Indegenous (WPIA). Organisasi bergerak di bidang advokasi pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

Kegiatan pengibaran 70 bendera merah putih dilaksanakan warga bersama anggota Kepolisian Resor Pegunungan Bintang di sektertariat WPIA dan rumah-rumah warga sekitar pukul 11.00 WIT.
Koordinator WPIA di Oksingsing Alosius Uropkolin mengapresiasi upaya Polres Pegunungan Bintang yang membagikan puluhan bendera bagi warga secara gratis.

“Selama ini Pemda setempat tak pernah membagikan bendera bagi warga. Akhirnya warga Oksingsing bisa merasakan suasana kemerdekaan Indonesia,” kata Alosius.

Kepala Satuan Intelejen dan Keamanan Polres Pegunungan Bintang Ipda Pieter Rumkorem menuturkan, pembagian bendera merah putih di Oksingisng adalah upaya Polri untuk meningkatkan kesadaran warga yang bermukim di daerah perbatasan jelang ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke -71.

Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige Renwarin mengungkapkan, warga di Oksingsing tak pernah mengibarkan bendera merah putih sejak tahun 2007.

“Untuk pertama kalinya warga di Kampung Oksingsing mau mengibarkan bendera merah putih. Sikap ini menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari NKRI yang tak boleh diabaikan walaupun berada di daerah terpencil,” ungkap Patrige.