Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan OPM Diperiksa Polda Papua

Kompas.com - 10/08/2016, 16:14 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

Kompas TV Sering Diserang, Warga Sentani Blokade Jalan

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kalenak Telenggen, salah satu komandan dalam gerakan separatis Papua merdeka menjalani pemeriksaan di kantor Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua.

Kalenak menjalani pemeriksaan pada Selasa (9/8/2016) sore, setelah dinyatakan sehat oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura. Sebelumnya dia mengalami luka tembak di betis bagian kiri ketika ditangkap Tim Khusus Polda Papua di Wamena pada 31 Mei 2016 lalu.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Polisi Victor J Lasut saat ditemui di Jayapura Rabu (10/8/2016) mengatakan, Kalenak didampingi penasehat hukumnya ketika mengikuti pemeriksaan selama dua jam.

Ia pun menuturkan, dalam pemeriksaan awal Kalenak mengaku terlibat dalam beberapa kasus penembakan di wilayah Pegunungan Tengah Papua. Bahkan dalam kasus itu, Kalenak juga berperan sebagai eksekutor.

“Ada beberapa kasus penembakan yang diakuinya. Bahkan dia juga juga berperan sebagai eksekutor dalam beberapa kasus tersebut. Akan tetapi, namun kami masih mendalami keterangannya” tutur Viktor.

Ia pun menambahkan, para penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pengakuan Kalenak terkait keterlibatannya dalam kasus-kasus itu.

Berdasarkan catatan Polda Papua, Kalenak diduga merupakan salah satu pelaku penembakan empat karyawan PT Modern yang sementara mengerjakan Jalan Trans Papua di Desa Agenggeng, Kabupaten Puncak pada 15 Maret 2016 lalu.

Keempat korban yang diketahui bernama Andarias Demena, Daud Demena, Yohanis Tikuramba, dan David Demena, tewas dengan kondisi mengenaskan. Kalenak Telenggen diduga terlibat kasus penyerangan Polsek Sinak pada 27 Desember 2015, yang menewaskan tiga anggota Polsek Sinak, yakni Briptu Ridho, Briptu Arman, dan Bripda Ilham.

Bahkan, aksi penyerangan terhadap dua anggota Brimob di Ilaga, Kabupaten Puncak pada 10 Desember 2014 lalu. Selain menembak mati Bripda Everson dan Aipda Thomson Siahaan, kelompok tersebut juga telah merampas senjata milik kedua korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com