Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir Rob di Semarang, Pasukan Dalmas Dikerahkan

Kompas.com - 27/06/2016, 15:29 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah Jawa Tengah akan membantu mengurai arus lalu lintas di jalur utama Kota Semarang yang sebagian wilayahnya tergenang air rob. Polisi akan ikut menambah personel untuk membantu penanganan.

“Ada penambahan personel di Kaligawe. Nanti dari Dalmas (Pasukan pengendali Massa) Polda,” kata Kapolda Jateng, Inspektur Jendral Condro Kirono, Senin (27/6/2016).

Dia tak merinci jumlah personel yang disiapkan. Namun menurut Condro, persoalan rob merupakan persoalan bersama hingga sudah sepatutnya polisi ikut bagian membantu bekerjasama. Penanganan banjir rob di Semarang juga telah disentuh oleh pemerintah pusat.

“Rob jadi bagian dari perhatian pemerintah pusat dan pemda. Upaya jangka pendek ini menambah mesin penyedot dan membuat tanggul sungai,” ujar Mantan Kakorlantas Mabes Polri ini.

Banjir rob di Semarang telah dinyatakan sebagai darurat bencana. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pun menargetkan penanganan rob maksimal empat hari sebelum hari raya idul fitri.

“Saya sudah tandatangi surat darurat bencana, karena dengan status darurat akan mudah penanganan rob, khususnya untuk penanganan arus mudik ini,” kata Hendi, Minggu (26/6/2016).

Pemerintah kota pun berencana menambah jumlah pompa dalam jumlah besar untuk serentak menyedot air dari jalanan. Penambahan bisa dilakukan dengan membeli pompa atau menyewa dari pihak swasta.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah blusukan di beberapa tempat yang menjadi tempat genangan rob, Sabtu akhir pekan kemarin.

Dalam kesempatan itu, dia menginstuksikan untuk menambah mesin pompa ukuran besar dan menambah jumlah kantong pasir sebagai tanggul agar air tidak masuk ke jalanan.

Ganjar meminta masyarakat yang berada di sekitar area rob untuk bersedia diajak kerjasama mengatasi persoalan demi kepentingan umum. Permintaan itu disampaikan karena ada pintu air di wilayah tersebut yang sebenarnya bisa difungsikan untuk aliran pembuangan air, namun ditutup oleh warga.

“Pak Camat, tolong warga yang bawa parang (pisau) diajak ngobrol. Londo saja gak sanggup mengatasi rob. Masyarakat diajak ngobrol, dijelaskan agar air bisa disedot semua,” ujar Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com