Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri ABK yang Diduga Disandera Diminta Desak Atasan Siapkan Uang Tebusan

Kompas.com - 22/06/2016, 19:11 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Tujuh WNI asal Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), yang diduga disandera kelompok militan Abu Sayyaf masih belum diketahui keberadaannya.

Meski demikian, salah seorang korban penculikan yang bernama Ismail diperintahkan menghubungi istrinya, Dian Megawati, yang berada di Samarinda.

Setelah menelepon sang istri pada pukul 11.00 Wita siang, Ismail kembali menelpon Mega pada pukul 16.30 Wita. Mega diperintahkan langsung menuju PT PP Rusianto Bersaudara untuk bertemu langsung dengan atasan ketujuh ABK yang diduga disandera militan Abu Sayyaf.

“Ini suami menghubungi lagi, saya dengan istri ketiga korban lainnya langsung masuk perusahaan. Nomor yang menelepon masih sama dengan nomor yang menelpon tadi siang. Saya sempat bicara dengan salah seorang yang mengaku penculik, dengan bahasa Inggris dia bilang tidak mau berbicara dengan siapa pun kecuali dengan perusahaan karena akan bicara soal uang tebusan,” kata Mega, Rabu (22/6/2016).

Karena perintah tersebut, Mega langsung membawa ponsel miliknya ke perusahaan dan memberikan ponselnya pada atasan ke tujuh ABK.

“Tadi atasannya sudah bicara lewat telepon. Dari situ akhirnya mereka percaya, kami sudah meminta kejelasan lagi. Perusahaan hanya bilang siap membantu, tapi akan dikoordinasikan dengan pemerintah juga,” katanya.

Mega menjelaskan, komunikasi antara penculik dan keluarga tidak dapat berjalan lancar. Pasalnya, nomor ponsel yang menelepon Mega tidak bisa dihubungi. Namun nomor tersebut bisa menelepon ke nomor ponsel Mega.

“Semua menghubungi nomor itu, saya juga telepon tapi tidak bisa. Tapi dia bisa menelepon saya, hanya saya yang ditelepon, sedangkan istri-istri korban lainnya tidak ada yang dihubungi,” ungkapnya.

Data sementara dari nama ketujuh korban adalah Ismail, Feri Arifin, Robin Piter, Sofyan, Sahril, M Nasir dan satu orang lainnya yang belum diketahui namanya.

Salah seorang istri ABK TB Charles yang melapor mengaku tidak mendapat kabar dari suaminya yakni Edgar. Hanya saja, Ismail tidak mengatakan apakah Edgar masuk dalam tujuh orang yang disandera atau masuk dalam enam orang yang belum diketahui keberadaannya.

(Baca juga: "Kelompok Militan Abu Sayyaf Minta Tebusan 20 Juta Ringgit")

Sebelumnya diberitakan, tujuh WNI asal Samarinda diculik militant Abu Sayyaf. Mereka adalah ABK TB Charles milik PT PP Rusianto Bersaudara. Salah seorang korban yang bernama Ismail, diperintah untuk menghubungi istrinya, Dian Megawati yang berada di Samarinda.

Dari komunikasi awal, Ismail sudah menyebutkan jika nyawa mereka dihargai 20 juta ringgit. Ismail juga diperintah untuk segera mencari wartawan, pemerintah Indonesia, aparat kepolisian dan pihak perusahaan yang menjadi target pemerasan.

 

Kompas TV 7 WNI Disandera Abu Sayyaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com