Jelang Lebaran, Jalur Mudik Lintas Barat Sulawesi Masih Rusak

MAMUJU, KOMPAS.com - Menjelang puncak arus mudik, puluhan kilometer jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah masih rusak parah hingga kini.

Selain berlubang, beberapa jalan yang rusak di antaranya juga berlumpur dan licin hingga membahayakan keselamatan arus mudik.

Kerusakan terparah terjadi di wilayah Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat. Badan jalan yang hancur dan dipenuhi lumpur kendaraan membuat pengendara terpaksa harus antre saat melintas di lokasi.

Sejumlah titik di wilayah Kecamatan Karossa, misalnya, terlihat masih berlumpur dan berlubang.

Kondisi jalan yang rusak dan hancur selain menghambat waktu perjalanan juga sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan dan para pemudik yang melintas di lokasi. Jalan belasan kilometer di desa kambunong bahkan lebih parah, sejumlah pengendara harus antri dan melintas satu persatu karena badan jalan yang licin dan penuh lumpur.

“Pengendara harus ekstra hati-hati, selain jalan berlubang di sana-sini, beberapa ruas jalan yang rusak dan sudah lama tak dibenahi membahayakan pengendara karena berlumpur dan licin,” ujar Sappewali, pengendara lintas provinsi yang setiap hari melintas di jalur ini.

Sementara itu, di Desa Tasokko, masih terlihat sejumlah jalan yang berlubang dan bahkan hampir semua badan Jalan Trans Sulawesi yang berada di Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, masih berlubang.

Beberapa titik di antaranya sementara dalam perbaikan oleh Dinas PU. Sejumlah warga tampak turun tangan membuat selokan darurat agar genangan air di badan jalan bisa mengalir ke selokan dan segera mengering.

Meski sementara sedang diperbaiki, jalan penghubung ini dikhawatirkan tidak rampung sebelum libur Lebaran tiba. Sementara itu, jalan trans yang menghubungkan tiga provinsi ini adalah jalan darat satu-satunya yang digunakan untuk jalur mudik Lebaran sehingga pemudik yang lewat di daerah tersebut harus ekstra hati-hati.